kabargresik_ Sebagai produsen pupuk, PT Petrokimia Gresik (PG) tidak tinggal diam untuk membantu mewujudkan keinginan pemerintah untuk swasembada pangan. melalui tim riset yang dimilikinya, PT Petrokimia Gresik telah membuat benih jagung dengan kwalitas super dengan nama Petro Hi-Corn.
Petro-Hi Corn merupakan benih jagung hibrida dengan varietas Bima 14 Batara. Produk ini secara resmi telah diluncurkan pada 28 Agustus 2014 di Gresik, Jawa Timur. Petro Hi-Corn merupakan hasil riset PG bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Serealia Kab Maros, Sulawesi Selatan, pada 2013.
Kab Lombok Utara, provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya ditunjuk sebagai lokasi demplot (demonstration plot) Petro Hi-Corn dikarenakan wilayah ini memiliki kondisi agroklimatologi yang sesuai untuk komoditas jagung. Rata-rata produktivitas jagung di Kab Lombok Utara mencapai 5,73 ton/ha. Angka ini memang masih di bawah rata-rata produktivitas jagung NTB (6,21 ton/ha), namun telah melampaui rata-rata produktivitas jagung nasional (4,96 ton/ha).
Untuk memaksimalkan potensi produktivitas jagung di Lombok Utara, PG melakukan demplot Petro Hi-Corn di Dusun Sambik Rindang pada areal seluas 0,5 ha. Penanaman benih sendiri telah dilakukan pada 3 Januari 2015. Pada panen raya kali ini diperkirakan akan menghasilkan pipilan kering sebesar 10,08 ton/ha. Sebelumnya, PG telah melakukan demplot serupa di wilayah lain seperti di Lampung, Tuban, Pasuruan, Jember, dan NTT. Dari berbagai demplot ini, diperoleh hasil pipilan kering rata-rata 8-10 ton/ha.
Sebagai salah satu komoditas strategis setelah padi, jagung berperan penting dalam menopang perekonomian nasional. Selain sebagai makanan pokok kedua. Jagung dimanfaatkan untuk kebutuhan industri pangan (food), pakan ternak (feed), dan bioetanol (fuel). Tidak salah, jika pemerintah berusaha mendorong produktivitas tanaman jagung baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun kontinuitas.
Dirut PT PG, Hidayat Nyakman menyatakan bahwa PG akan terus melakukan uji coba atau demplot ke berbagai daerah untuk mendorong produktivitas jagung nasional. Terutama di wilayah-wilayah sentra produksi jagung seperti NTB.
“Untuk ketersediaan benih Petro Hi-Corn, pada tahun ini kapasitas produksi kami mencapai 100 ton/tahun,” ujar Nyakman , Selasa (28/4/2015).
Petro Hi-Corn merupakan produk inovasi PG yang memiliki potensi panen mencapai 12,9 ton/ha pipilan kering. Keunggulan lainnya, benih ini tahan penyakit bulai, umur tanaman 95 hari, dan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi (10%). Mutu benih Petro Hi-Corn sangat terjamin dengan kadar air 11-12%, kemurian benih 98%, dan daya tumbuh 90%.
Berdasarkan data nasional pada tahun 2014, produksi jagung nasional mencapai 19,13 juta ton. Namun, Indonesia masih mengimpor sekitar 3 juta ton jagung. Pada tahun 2015, pemerintah menargetkan produksi jagung sebesar 20,33 juta ton. Bahkan, berbagai upaya dilakukan untuk meraih terget ini. Diantaranya, dengan pengembangan benih jagung hibrida varietas unggul. (tikon)
Editor: sutikhon