Dari Surabaya 1945 ke Lapangan Hijau 2025

- Editorial Team

Selasa, 11 November 2025 - 18:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

banner 468x60

November, Delapan puluh tahun yang lalu, Surabaya, Jawa Timur, jadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah yang dikenang hingga sekarang. Kedatangan pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Mallaby yang turut membawa Netherland Indies Civil Administration (NICA) perpanjangan tangan dari Pemerintah Belanda di Bumi Majapahit dinilai sebagai ancaman oleh rakyat Surabaya. Penolakan ini kemudian menyebabkan bentrokan antara pasukan sekutu dengan rakyat Surabaya hingga menyebabkan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby. Pihak sekutu yang marah setelah terbunuhnya pimpinan mereka, kemudian mengeluarkan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk melucutkan seluruh persenjataan. Namun, rakyat Surabaya dengan tegas dan gagah berani menolak ultimatum tersebut dan terus melakukan perlawanan. Akibatnya, terjadi pertempuran hebat antara pasukan Sekutu dengan rakyat Surabaya yang berlangsung selama tiga hari semua yang gugur dalam pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah rakyat Indonesia di Surabaya tersebut merupakan pahlawan yang menjadi simbol nasional perjuangan dan perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Pahlawan, dalam benak kita, identik dengan orang yang berjuang di medan perang, membela tanah air, dan mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan bangsa. Di masa kini makna pahlawan telah berkembang. Pahlawan bukan hanya berjuang dengan senjata kala perang, melainkan orang yang memberikan kontribusi nyata bagi nusa dan bangsa.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan merupakan orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran atau pejuang yang gagah berani. Dalam konteks itu maka bisa muncul pahlawan di berbagai bidang termasuk sepakbola. Jika di November tahun lalu Marcelino Ferdinand jadi pahlawan kemenangan tim nasional Indonesia dengan dua gol nya ke gawang tim nasional Arab Saudi, di November tahun 2025 ini, dua gol yang dicetak oleh Evandra Florasta dan Fadly Alberto membawa kemenangan tim nasional Indonesia U-17 atas Tim nasional Hounduras U-17 dengan skor 2-1 di even turnamen Piala Dunia usia 17 tahun.

Perjuangan seluruh tim dan official asuhan coach Nova Arianto di even tersebut layak diapresiasi sebagai pahlawan, karena dengan kemenangan ini, pertama kalinya bangsa Indonesia meraih hasil positif sehingga mampu menutup rangkaian Grup H dengan kemenangan. Sebelumnya Evandra Florasta dkk disikat Zambia 1-3 dan 0-4 oleh Brasil di dua laga pertamanya. Sebuah momen bersejarah yang mungkin tidak akan terulang lima hingga sepuluh tahun kedepan jika federasi sepakbola Indonesia masih gonta ganti pelatih tim nasional. PSSI dan pelatih barunya harus memiliki visi dan tujuan yang sama sejak awal kontrak. Target harus realistis dan disepakati bersama, dengan pemahaman bahwa pembangunan tim nasional membutuhkan proses dan waktu, tidak bisa instan ini bukan perjuangan yang mudah namun bukan suatu yang sulit untuk dilakukan. Karena Indonesia mempunyai bonus demografi yang tidak dimiliki oleh bangsa yang lain.

Baca Juga :  Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama) di MI Muhammadiyah 5 Cangaan Ujungpangkah: Pengenalan Madrasah Literasi

Namun perjuangan ini merupakan sebuah perjuangan yang tidak mudah bagi anak anak muda Indonesia yang masih terpuruk dalam berbagai hal negatif. Melansir beberapa data yang penulis dapatkan, sebanyak 6,7 juta remaja Indonesia merupakan perokok aktif (WHO. 2023), selanjutnya sebanyak 29 persen anak muda Indonesia mempunyai masalah dengan kesehatan mental sehingga mudah sekali mengalami depresi (UNICEF. 2022) dan kurang lebih 3.800 kasus remaja muda mendapatkan pembullyan dikelas (KPAI, 2023).

Mencermati hal tersebut, penulis yang juga sebagai guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) SMP Muhammadiyah 1 Gresik dalam peringatan hari pahlawan tahun ini merefleksikan bahwa perjuangan saat ini tidak lagi dengan bambu runcing. Melainkan dengan ilmu, empati dan pengabdian namun semangatnya tetap sama membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan. Semangat ini harus terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Peningkatan pengetahuan dan kinerja pelajar merupakan tujuan utama dalam dunia pendidikan. peningkatan kompetensi siswa dengan ilmu pengetahuan serta wawasan mutlak dibutuhkan agar disrupsi yang terjadi dalam kemajuan teknologi dan informasi dalam pendidikan dapat difilter dengan baik oleh pelajar Indonesia.

Berikut langkah langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pelajar:

1. Mendorong Komunikasi Terbuka: Para pengajar perlu menciptakan lingkungan di mana para pelajar merasa nyaman berbicara tentang kesulitan mereka dan bertanya pertanyaan. Komunikasi yang terbuka memungkinkan para pengajar untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan dan membimbing pelajar menuju pemahaman yang lebih baik.

2. Menggunakan Teknologi Pendidikan: Mengadopsi teknologi pendidikan seperti Learning Management Systems (LMS) atau platform e-Learning dapat memberikan akses 24/7 ke berbagai materi pelajaran. Ini memberikan fleksibilitas kepada pelajar untuk belajar kapan pun mereka mau.

Baca Juga :  Penampilan Anak Istimewa di Hari Istimewa Purnasiswa I SD Almadany

3. Variasi dalam Materi: Selain buku pelajaran, pengajar harus mengintegrasikan berbagai sumber materi seperti dokumen akademis, video pembelajaran, dan sumber daya online lainnya. Hal ini dapat membantu pelajar mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh dan menarik

4. Mengedepankan Keterlibatan Aktif: Pengajar dapat mendorong keterlibatan aktif pelajar dengan mengadakan diskusi, proyek kelompok, atau tugas yang memerlukan pemecahan masalah. Kegiatan ini dapat membantu mengasah pemahaman dan keterampilan praktis.

5. Memberikan Opsi untuk Penelitian Mandiri: Sementara pengajar dapat memberikan bimbingan, juga penting bagi pelajar untuk dapat melakukan penelitian mandiri. Ini dapat membangun keterampilan penelitian yang penting untuk pengembangan pribadi.

6. Menghargai Keragaman Pendidikan: Setiap pelajar memiliki gaya belajar yang berbeda, dan pengajar perlu mengakomodasi keragaman ini. Menerapkan berbagai metode pengajaran dapat membantu mencapai berbagai jenis pelajar.

7. Mendorong Kolaborasi: Mendorong kolaborasi antar-pelajar dalam proyek kelompok atau diskusi dapat memperkaya pengalaman belajar. Ini juga dapat membantu pelajar belajar dari satu sama lain.

8. Memberikan Umpan Balik Konstruktif: Pengajar harus memberikan umpan balik yang konstruktif agar pelajar dapat memperbaiki pemahaman mereka. Ini juga dapat membantu mereka untuk terus berusaha meningkatkan diri.

9. Memfasilitasi Akses ke Sumber Daya: Pastikan bahwa semua pelajar memiliki akses yang sama ke sumber daya pendidikan, termasuk akses internet dan perangkat yang diperlukan.

10. Mendorong Rasa Ingin Tahu: Pengajar dapat merangsang rasa ingin tahu pelajar dengan menghadirkan materi yang menarik dan relevan, serta dengan mengajukan pertanyaan yang memicu pemikiran kritis. Pendidikan yang efektif adalah kolaborasi antara pengajar dan pelajar, di mana pengajar berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.

Dengan mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran mendalam diatas, dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan wawasan dan pengetahuan pelajar agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.

Imam Ghazali pernah berkata “menuntut ilmu adalah takwa, menyampaikan ilmu adalah ibadah, mengulang ulang ilmu adalah zikir dan mencari ilmu adalah jihad”.

Penulis Bening Satria Prawita Diharja, M.Pd

Guru PJOK SMP Muhammadiyah 1 Gresik


Post Views: 4

sumber berita dari girimu.com

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Di Hari Guru, Siswa Kelas VI SD Almadany Bikin Kejutan untuk Gurunya
Yakin Horor? Film Pendek Siswa SDMM Siap Bertarung di Ajang ME Confest
Meriah dan Penuh Haru, Apel Peringatan Hari Guru Nasional di SD Al Islam Cerme 
Munaqasah SD Muwri: 78 Siswa Diuji Standar Mutu Al-Qur’an Metode Ummi
Momen Hari Guru, Alumni SD Almadany Datang dan Berikan Hadiah untuk Gurunya
Alhamdulillah, PDM Gresik Punya Lembaga Bantuan Hukum, Silakan Dimanfaatkan
Jurnalis Muda Spemupat Luncurkan Buletin Digital ASPIRASI SPEMP
Kolaborasi Inspiratif: Spemupat Pamerkan Karya Wirausaha, SD MURI Ikut Belajar Bersama
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 15:47 WIB

Di Hari Guru, Siswa Kelas VI SD Almadany Bikin Kejutan untuk Gurunya

Jumat, 28 November 2025 - 06:46 WIB

Yakin Horor? Film Pendek Siswa SDMM Siap Bertarung di Ajang ME Confest

Kamis, 27 November 2025 - 21:44 WIB

Meriah dan Penuh Haru, Apel Peringatan Hari Guru Nasional di SD Al Islam Cerme 

Kamis, 27 November 2025 - 03:43 WIB

Momen Hari Guru, Alumni SD Almadany Datang dan Berikan Hadiah untuk Gurunya

Rabu, 26 November 2025 - 18:41 WIB

Alhamdulillah, PDM Gresik Punya Lembaga Bantuan Hukum, Silakan Dimanfaatkan

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Di Hari Guru, Siswa Kelas VI SD Almadany Bikin Kejutan untuk Gurunya

Jumat, 28 Nov 2025 - 15:47 WIB

Peristiwa

Tragedi Galian C Bungah: Pelajar 10 Tahun Tewas Tenggelam

Jumat, 28 Nov 2025 - 15:35 WIB

Muhammadiyah Gresik

Yakin Horor? Film Pendek Siswa SDMM Siap Bertarung di Ajang ME Confest

Jumat, 28 Nov 2025 - 06:46 WIB