Kuota rapid test yang ada di beberapa Puskesmas yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Pemkab Gresik sangat terbatas dalam sehari setiap Puskesmas hanya dijatah 100 rapid test gratis bagi calon mahasiswa baru yang akan mengikuti tes penerimaan di universitas negeri.
Melihat situasi ini dokter Alif Maslihan akhirnya membantu itu test pack rapid di Puskesmas Sidayu, hal ini sebagai upaya untuk mengantisipasi membludaknya peserta rapid test gratis bagi calon mahasiswa baru.
Rasa haru terlihat dari sejumlah calon mahasiswa Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang akan mengikuti program rapid test gratis di Puskesmas Sidayu. Mereka bersyukur berkat bantuan alat rapid test tambahan dari dr Asluchul Alif Maslichan (Dokter Alif).
Salah satu peserta, Muhammad Haris bersyukur bisa mengikuti program gratis ini. Sebab, rapid test di klinik swasta sangat mahal hingga Rp 200 ribu. Ia pun menyambut gembira ada kuota tambahan.
“Tadi kesini dapat antrian 104. Alhamdulillah, dapat rapid test gratis karena ada tambahan 25 alat. Bersyukur sekali, karena kalau rapid test mandiri di klinik swasta harus bayar mahal. Ini sebagai syarat ikut ujian UTBK di Surabaya,” katanya, Sabtu (4/7/2020).
Haris tak manyangka bisa mendapatkan program gratis, sebab kuota dari puskesmas sudah habis dan dibatasi hanya 100 orang. Ia pun mengucapkan terima kasih karena ada tambahan kuota rapid test tambahan.
“Selain itu, pemeriksaan itu juga dapat mencegah penyebaran Covid-19. Saya berharap hasil pemeriksaan kesehatannya nanti dinyatakan nonreaktif,” ungkapnya, menambahkan.
Sebagaimana diketahui, Puskesmas Sidayu hanya memberikan 100 kuota rapid test gratis. Namun antusias calon mahasiswa sangat tinggi, bahkan antre hingga berjam-jam di puskesmas.
Sementara Wakil Ketua DPRD Gresik dr Asluchul Alif mengatakan, awalnya ia melakukan sidak ke puskesmas dalam rangka pelaksanaan rapid test gratis untuk calon mahasiswa yang akan mengikuti UTBK.
Namun ketika di lapangan, ia mendapati alat pengecekan antibodi di puskesmas tersebut sangat terbatas. Kemudian tak lama, Dokter Alif memberikan bantuan alat rapid test.
“Jadi kita beri satu boks alat rapid test tambahan, itu ketika kami lihat kuota rapid test gratis terbatas hanya seratus orang. Padahal, masih banyak yang ingin ikut,” imbuhnya.
Alif menambahkan, selain di Puskesmas Sidayu, Dinkes Gresik telah menunjuk Puskesmas Driyorejo dan Sukomulyo untuk menggelar program rapid test gratis khusus calon mahasiswa.
“Nanti kita upayakan ada lagi program rapid test gratis ini untuk mahasiswa asal Gresik agar bisa mengikuti UTBK di Surabaya. Paling minggu depan lagi, kita siap suport,” imbuhnya, menambahkan. (Rik)