Setelah kabupaten Gresik memasuki level 1 PPKM, sejumlah sekolah melakukan pembelajaran tatap muka walaupun dengan pembatasan maksimal 50%.
Hal ini juga dilakukan oleh Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ma’arif NU Abar Abir Bunga Gresik.
Sekolah dengan siswa 120 ini melakukan sistem bergilir dalam proses belajar, untuk siswa kelas 1 sampai kelas 3 masuk pagi hari sementara itu untuk kelas 4 sampai kelas 6 pembelajaran dilakukan pada siang sampai sore hari.
Wakil bupati Gresik Hj Aminatun Habibah saat meninjau proses pembelajaran di MI MI Al Ma’arif Abar abir sempat berdialog dengan beberapa siswa.
Bu Min mempertanyakan apakah siswa lebih suka belajar daring atau luring hampir semua siswa mengatakan suka belajar luring.
Mufarrichul Anam Al Qowi siswa kelas 2 dengan tegas menjawab “enak sekolah tatap muka bu,” jawab Faril.
Faril panggilan akrab Mufarrichul Anam Al Qowi menambahkan kalau dirinya sudah kangen dengan guru-guru sekolahnya.
“Saya kangen sama bu guru bu” jawabnya polos.
Sementara itu kepala MI Ma’arif NU Abar Abir Sulistianah mengatakan kalau sekolahnya baru melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka masih 1 Minggu terakhir.
“Kami baru satu Minggu ini lakukan belajar tatap muka, dengan metode jelas kecil kelas besar” ujar Sulistianah.
Sulistianah menambahkan, pihaknya selalu menarapkan protokol kesehatan dalam proses belajar mengajar.
“Untuk kelas kecil 1 sampai 3 masuk pagi dan kelas besar seperti kelas 4 sampai 5 masuk siang, agar mengurangi kerumunan” terang Sulistianah.
Sementara itu, selaim melakukan peninjauan proses belajar mengajar di MI Ma’arif NU Abar Abir Bu Min juga melakukan peninjauan vaksinasi santri dan pelajar di Ponpen Al Ishlah Bungah.
Sebanyak 750 vaksin disiapkan untuk santri dan siswa sekolah sekitar pondok. (Tik)