Melongok Kemeriahan Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedhaton 02 Lesbumi NU Gresik

- Editorial Team

Minggu, 31 Maret 2024 - 18:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GRESIK | NUGres – Lembaga Seni Budaya Musilimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) Gresik menggelar Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedhaton 02, Sabtu (30/3/2024) di Aula Putri Mijil Pendopo Bupati Gresik.

Kegiatan Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedhaton 02 ini, dirangkaikan dengan Houl Seniman Budayawan NU Gresik serta Diskusi Budaya dengan tema “Mengulik Tradisi: Serat Sindujoyo dan Macapat Gresikan”, sekitar pukul 20.00 WIB acara tersebut berlangsung.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hadir sejumlah narasumber dan pengisi acara diantaranya seniman Macapat Gresikan Mbah Mat Kauli, penerjemah Serat Sindujoyo Amir Syarifuddin, pemerhati budaya Gresik Dr Muchammad Toha, pelestari tradisi pesisir Gresik Fatah Yasin, juga Sastrawan Nasional Mardiluhung.

Ketua Lesbumi PCNU Gresik Lukmanul Hakim menyampaikan bahwa dua tahun berselang, Lesbumi Gresik mendiskusikan tema-tema yang aktual dan berbasis tradisi, kesenian dan kebudayaan.

“Juga bergerak dalam ruang-ruang publik, hingga lebih dikenal warga Nahdliyyin khususnya, dan masyarakat Gresik pada umumnya. Selepas Suluk Kebudayaan III, Lesbumi harusnya mengagendakan ibadah kebudayaan yang kreatif, produktif dan kolaboratif,” ungkapnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menginspirasi pegiat Lesbumi NU baik secara struktural maupun kultural agar selalu istiqamah menemani kantong-kantong budaya di Kabupaten Gresik.

Baca Juga :  GP Ansor Tebuwung Luncurkan Toko Sahabat dan Gelar Majelis Dzikir Shalawat

“Mudah-mudahan ikhtiar mendorong proses yang berlandas tradisi, khususnya budaya Santri-Kiai semakin mantap dan kokoh. Juga kiranya dapat menampung dan mengorbitkan seniman dan budayawan NU, khususnya warga Gresik” tandas penyair bernama pena Rakai Lukman ini.

Diketahui, Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedhaton ini juga mendapat dukungan dari MWCNU Gresik dan Kebomas, serta banom NU di wilayah Gresik, Kebomas dan Manyar. Tak hanya itu, Peserta didik dari SMANU 1 Gresik, SMANU 2 Gresik, juga SMA Darul Islam Gresik turut terlibat dalam forum kebudaayan tersebut.

Kegiatan Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedathon 02 Lesbumi NU Gresik mendapatkan respons dan perhatian dari stakeholder NU Gresik, Kebomas dan Manyar, hingga para pegiat seni dan kebudayaan secara umum di Kabupaten Gresik. Foto: dok Lesbumi NU Gresik/NUGres
Kegiatan Suluk Kebudayaan III Kenduri Kedathon 02 Lesbumi NU Gresik mengusung tema “Mengulik Tradisi: Serat Sindujoyo dan Macapat Gresikan” mendapatkan respons dan apresiasi dari stakeholder NU Gresik, Kebomas dan Manyar, hingga para pegiat seni dan budaya di Kabupaten Gresik. Foto: dok Lesbumi NU Gresik/NUGres

Pembacaan Tahlil dipimpin ketua Lesbumi NU Gresik untuk mendoakan para sesepuh Budayawan Gresik yang sampun kapundhut. Berlanjut dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, sambutan dari ketua MWCNU Gresik Ustadz Mokhamad Zainuri, M.Pd.

Baca Juga :  Gebyar Ramadhan MI Sunan Giri Sidomoro: Edukasi Keagamaan dan Aksi Berbagi

Sebelum acara diskusi Dalang Pelajar NU dari SMANU 1 Gresik yaitu Dalang Robi unjuk kebolehan menampilkan wayang. Disusul kemudian pembacaan Tembang Macapat laras Gresik naskah Serat Sidujoyo oleh Mbah Mat Kauli.

Forum diskusi berlangsung pukul 22.00 WIB. Dalam kesempatannya, Amir Syarifuddin menjelaskan isi dari Serat Sindujoyo secara tekstual. Ia menceritakan bahwa penerjemahan itu dilakukannya pada tahun 1999 untuk tugas kuliah.

Narasumber kedua Pak Toha menjelaskan tentang lagu Lir ilir yang memiliki penafsiran sendiri. Setelah penampilan dari Pak Toha, diselingi performance dari MWC Lesbumi Kebomas pembacaan Musikalisasi puisi.

Setelah itu dilanjutkan dengan Narasumber terakhir Mardiluhung menjelaskan tentang bahwa teks Sindujoyo harus disandingkan dengan kenyataan sekarang maka akan menemukan Toponim di wilayah Gresik. Mardiluhung berharap bahwa nanti Lesbumi NU Gresik bisa menerbitkan secara resmi buku terjemahan Sindujoyo yang dimiliki oleh Amir Syarifuddin. Setelah itu Mardiluhung membacakan puisi.

Penutupan diakhiri dengan pembacaan puisi dari Pak Fatah Yasin, berjudul Biliyard, pernah dibacakan pada saat orde baru. Menutup kegiatan Lesbumi NU Gresik memberikan kenang-kenangan kepada narasumber souvenir dan mengabadikan momen dengan berfoto bersama.

Penulis: Mustaghfirin
Editor: Chidir Amirullah

sumber berita ini dari nugres.or.id

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lazisnu Madumulyorejo Salurkan Zakat Mal, Wujud Nyata Kepedulian di Akhir Ramadhan
Muslimat NU Ranting Tebuwung Gelar Ngaji Posoan di Akhir Ramadhan
GP Ansor Glatik Gelar Kegiatan Peduli Yatim dan Disabilitas di Akhir Ramadan
Gerakan Ansor Gresik Santuni 1.500 Anak Yatim dan Fakir Miskin di Bulan Ramadhan
Refleksi Diri dan Kebersamaan: Santri YPP Sahabat Karomah Alquran Gelar Rihlah Ramadhan
Peringatan Nuzulul Qur’an dan Santunan di Masjid Baitul Muttaqin Dukuhkembar
Gebyar Ramadhan MI Sunan Giri Sidomoro: Edukasi Keagamaan dan Aksi Berbagi
Fatayat NU Kalirejo Berbagi 677 Paket Takjil di Tengah Hujan
Berita ini 17 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Maret 2025 - 13:32 WIB

Lazisnu Madumulyorejo Salurkan Zakat Mal, Wujud Nyata Kepedulian di Akhir Ramadhan

Kamis, 27 Maret 2025 - 00:14 WIB

Muslimat NU Ranting Tebuwung Gelar Ngaji Posoan di Akhir Ramadhan

Selasa, 25 Maret 2025 - 14:21 WIB

GP Ansor Glatik Gelar Kegiatan Peduli Yatim dan Disabilitas di Akhir Ramadan

Senin, 24 Maret 2025 - 19:48 WIB

Gerakan Ansor Gresik Santuni 1.500 Anak Yatim dan Fakir Miskin di Bulan Ramadhan

Minggu, 23 Maret 2025 - 18:03 WIB

Refleksi Diri dan Kebersamaan: Santri YPP Sahabat Karomah Alquran Gelar Rihlah Ramadhan

Berita Terbaru

Peristiwa

Polisi Gresik Tangkap Pengedar Narkoba di Mojopurogede

Jumat, 28 Mar 2025 - 00:12 WIB