Surabaya, Girimu.com – Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) I Aisyiyah Jawa Timur kembali digelar pada hari kedua, Ahad (9/2/2025), secara luring di Aula Mas Mansyur, Gedung Muhammadiyah Surabaya. Acara ini merupakan lanjutan dari sesi pertama yang telah dilaksanakan secara daring pada 1 Februari 2025 melalui platform Zoom.
Ketua Organizing Committee (OC) Musypimwil, Istikomah, menjelaskan bahwa agenda utama pada hari kedua meliputi Kelanjutan Dinamika Organisasi Daerah dari beberapa wilayah seperti Trenggalek, Tulungagung, Bangkalan, Madiun, Magetan, Ponorogo, Ngawi, dan Pacitan. Kegiatan ini dipandu oleh Asmawati dan Budiyati. Selain itu, terdapat laporan program kerja Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA), tanggapan organisasi, serta sidang komisi yang membahas strategi Aisyiyah untuk Jawa Timur yang berkeadilan, keorganisasian, kepemimpinan, dan ideologi. Sidang ini dipimpin oleh Nelly Asnifati dan ditutup dengan pleno hasil sidang serta rekomendasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Launching Tarbiyatul Mar’ah Aisyiyah dan Penghargaan
Salah satu momen yang paling dinanti adalah peluncuran Tarbiyatul Mar’ah Aisyiyah (TMA) Jawa Timur, yang diiringi dengan pembagian buku panduan TMA dan buku BIKKSA kepada perwakilan dari delapan wilayah kerja (Wilker).
Acara ini juga menjadi ajang penghargaan bagi pemenang berbagai lomba, antara lain:
- Gerakan Lumbung Hidup Aisyiyah (GLHA): PDA Jember, PDA Gresik, dan Kabupaten Kediri.
- Lomba Olahan Pangan Lokal (OPL): Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Gresik.
- Penghargaan inovasi: Kabupaten Malang (keunggulan inovasi program), Kabupaten Ponorogo (inovasi pemasaran), dan Kabupaten Blitar (inovasi edukasi).
Strategi 3P: Pendataan, Penataan, dan Pendanaan
Ketua PWA Jawa Timur, Rukmini, menekankan pentingnya strategi 3P sebagai landasan utama dalam mengembangkan organisasi:
- Pendataan: Melakukan pendataan ulang anggota dan amal usaha Aisyiyah guna memperoleh profil riil organisasi sebagai dasar pengambilan keputusan strategis.
- Penataan: Menata sistem organisasi melalui pembenahan mekanisme, alur kerja, dan pengelolaan jabatan. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan cabang dan ranting melalui pembinaan wilayah kerja, monitoring dan evaluasi, serta sinergi program layanan terpadu seperti BIKKSA, POSBAKUM, dan BAKESOS. Selain itu, PWA juga mendirikan TMA sebagai wadah pendidikan bagi perempuan agar memahami perannya dalam keluarga dan masyarakat.
- Pendanaan: Mengoptimalkan sumber dana dari amal usaha serta menjalin kemitraan dengan pemerintah, swasta, dan lembaga lainnya demi keberlanjutan program Aisyiyah.
Tantangan Organisasi di Era Digital
Sekretaris PWA Jatim, Nur Mukarromah, mengungkapkan lima tantangan utama yang dihadapi dalam dua tahun kepemimpinan periode 2022-2027:
- Perubahan regulasi pemerintah yang berdampak pada amal usaha, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.
- Pemahaman yang belum merata mengenai Badan Hukum Aisyiyah yang menginduk kepada Muhammadiyah.
- Ketidaksinergian beberapa daerah dalam mengelola amal usaha, yang berakibat pada perpindahan kepemilikan.
- Kurangnya kompetensi digital para pimpinan organisasi untuk menghadapi perkembangan dunia digital.
- Meningkatnya paham keagamaan konservatif dan liberal di masyarakat serta ruang digital, yang tidak sejalan dengan Islam Wasathiyah Berkemajuan.
Dukungan Pemerintah dan Peran UMKM
Sebagai kejutan dalam acara ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia, Zulkifli Hasan, hadir memberikan dukungan sebesar Rp 50 juta untuk keberlangsungan Musypimwil. Beliau juga turut berpartisipasi dalam bazar UMKM dengan membeli produk dari binaan ISWARA (Ikatan Saudagar dan Wirausaha) Aisyiyah Jatim serta Lembaga Pengembangan UMKM PWM Jatim.

Acara yang dihadiri sekitar 526 peserta ini menandai komitmen Aisyiyah Jawa Timur dalam menghadapi tantangan zaman dengan strategi yang matang serta sinergi yang kuat antara organisasi, pemerintah, dan masyarakat.
Kontr