kabargresik.com – Wajah sedih ditunjukkan oleh Hadiejah Maya putri, siswi kelas 6 C SD Pongangan Manyar Gresik dan menceritakan jika terharu sampai menangis 2 kali melihat sosok Ayu anak yatim yang sabar, baik hati, jujur bahkan ketika Evi selalu berbuat jahat kepadanya dibalas dengan kebaikan bahkan melindungi dan menolong Evi ketika keluarganya mengalami musibah.Tidak boleh berbohong, selalu berbuat baik kepada semua teman itu hikmah yg diperolehnya, dikatakan Maya dengan mata sembab usai nonton Film berjudul Ayu Anak Titipan Surga di CGV Cinema, Icon Mall Gresik.
Lain lagi yang disampaikan oleh Erna sukartini wali kelas 6D, saat diwawancarai usai pemutaran film merasa puas siswa-siswi antusias mengikuti nobar, bahkan dalam studio anak2 didiknya merespon film dengan meneriakkan huuuuu ketika ada adegan yang jahat dan melakukan kebohongan, ditambahkan jika selain siswa yang mendapatkan pelajaran juga bagi para guru dapat mengambil hikmah jika setiap laporan atau aduan siswa-siswi haruslah di kroscek sehingga kesimpulan yang didapat benar adanya.
Film Ayu Anak Titipan Surga bercerita tentang seorang gadis imut bernama Ayu yang baru berusia 9 Tahun. Ayu tinggal bersama ibunya, sedangkan ayahnya sudah lama meninggal dunia dikarenakan sakit komplikasi. Ayu memiliki sifat yang spesial yang jarang dimiliki oleh anak – anak lain pada usia mereka.
Sikap jujur dan otak yang cerdas menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi keluarga Ayu ditengah kondisi ekonomi yang sedang dilanda krisis. Sikap setia kawannya kepada sahabatnya, baik terhadap semua teman temannya. Salahs atu sahabatnya adalah Pak Karta, seorang tukang kebun di sekolahnya yang hidup miskin. Keberaniannya dapat menolong orang lain. Sikap Ayu bertolak belakang dengan gadis imut lainnya bernama Evi. Evi hidup dengan bayang bayang keluarga kaya, dia bisa memenuhi kebutuhan sehari harinya. Namun, kurangnya perhatian dari keluarganya membuat Evi menjadi anak yang memiliki sifat tak baik. Sifat yang bertolak belakang ini yang menjadi membuat film menarik untuk dilihat. Pada keluarga Evi, ayah yang seharusnya mampu membimbing dan memantau serta bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga, malah sibuk dengan megurusi hewan peliharaanya. Dan sosok ibunya, yang seharusnya menjadi tempat mencurahkan isi hati sekaligus sahabat dekat, malah sibuk dengan urusan kepentingan pribadi dan kebutuhan materi. Dan satu lagi, sosok kakak yang seharusnya mampu membantu adiknya dikala kesulitan dan membimbing, malah sibuk dengan kehidupan di luar rumah bersama teman temannya. Dengan latar belakang yang tak baik membuat terbentuknya sikap yang tak terpuji muncul dalam diri Evi. Dan Ayu menjadi sasaran dari kelakuannya.Bahkan kebaikan hati Ayu dalam tolong menolong membuat dirinya mendapatkan sebuah penghargaan dari Kak Seto. (Al/tik)