GIRIMU.COM — Safari Subuh di Masjid Nurul Huda di Dusun Prambon, Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang, yang berlangsung pada Minggu (26/10.2025) mendapat temuan yang menggugah untuk segera ditindaklanjuti. Temuan itu berupa fakta, bahwa di antara 25 desa di Kecamatan Balongpanggang, hingga kini keberadaan Ranting Muhammadiyah baru terdapat di 12 desa, atau tidak sampai 50 persen.
Data ini terungkap ketika Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Balongpanggang, Mulyadi, menyampaikan sambutan. Dikatakan, perkembangan pembentukan ranting Muhammadiyah di Balongpanggang dinilai relatif stagnan. Dari 25 desa di wilayah Kecamatan Balongpanggang, hingga kini Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) baru terbentuk di 12 desa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan, di antara ranting yang ada, kata Mulyadi, sebagian warganya ada yang eksodus dan bergabung ke ormas keagamaan lain. Fakta inilah yang dimohonkan Mulyadi untuk dicarikan solusi agar persebaran persyarikatan Muhammadiyah di Kecamatan Balongpanggang makin meluas.
“Mohon, bagaimana solusinya agar Muhammadiyah terus berkembang di Balongpanggang. Memang, jumlah ranting yang ada, tidak berkurang, dari dulu tetap 12 dari 25 desa yang ada. Tapi, sebagian orang-orangnya ada yang eksodus bergabung ke organisasi lainnya,” ungkap Mulyadi.
Merespon fakta tersebut, Ketua Majelis Tabligh PDM, Badrus Sholeh, mengatakan, apa yang terjadi di Balongpanggang perlu ditindaklanjuti, terutama oleh Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting & Pembinaan Masjid (LPCR-PM). Perlu dicari penyebabnya dan sebisa mungkin model dakwah yang dilakukan perlu dirancang yang menarik, sehingga warga senang bergabung dan membentuk ranting di desa-desa yang belum ada rantingnya.
Dalam konteks dakwah, lanjut Badrus, Majelis Tabligh fokus pada penguatan mubaligh dan penguatan masjid. Ia berharap, ketika ranting sudah memiliki AUM, misalnya masjid, hendaknya masjid berfungsi sebagai magnet dakwah di ranting masing-masing. Di setiap masjid diupayakan memiliki DKM (Dewan Kemakmuran Masjid).
“Makmur karena jamaahnya banyak dan makmur karena banyak kegiatan dakwah yang dilakukan. Ke depan, di masjid-masjid diharapkan juga terlayani oleh kantor layanan Lazismu. Masjid juga seyogyanya minimal punya TPQ, sehingga sejak dini disiapkan generasi Qurani. Selanjutnya, bisa dikembangkan dengan mengelola pendidikan diniyah untuk memberikan pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam yang benar,” ujar Badrus.
Spirit Sukses
Sementara pada sesi ceramah ba’da sholat Subuh berjamaah, Wakil Ketua PDM Imanullah Ali Ubaid, ST, SKom, menyampaikan, setiap manusia pada dasarnya selalu menginginkan sukses. Tetapi masalahnya, tidak mudah diketahui apakah sejatinya seseorang itu sudah sukses atau belum. Meski demikian, kata Ubaid, Islam mengajarkan, bahwa sukses itu meliputi sukses dunia dan sukses akhirat.
“Dan yang pasti, sukses itu termasuk perkara ghaib, hanya Allah yang mengetahuinya. Karena itu, sepatutnya sepanjang waktu untuk senantiasa bersandar pada kehendak Allah, yang mampu menggerakkan makhluknya,” ujarnya.
Karena ghaib, sambung Ubaid, selayaknya setiap Muslim terus berdoa untuk meraih sukses dunia dan akhirat, sebagaimana termaktub dalam Al Quran dan sudah poluler: Rabbana aatina fiddun ya khasanah, wafil akhirati khasanah, waqina adzabannar. Itulah pesan Al Quran agar sukses dunia dan akhirat teraih sekaligus.
“Doa dalam Al Quran itu kita kenal dengan doa sapu jagat,” tambahnya.
Ia minta agar setiap Muslim yakin, bahwa Allah pasti merespon doa-doa yang dipanjatkan. Jangan pernah ragu dan ber-husnudzon-lah terhadap hajat yang sampaikan lewat doa-doa kita.
“Terkadang kita tidak sabar, ketika sudah merasa taat, rajin beribadah dan sudah serius berdoa, tetapi belum disegerakan terkabulnya. Padahal, Allah menjamin setiap doa hambanya yang beriman pasti dikabulkan. Hanya saja, waktunya bisa beragam. Ada yang berdoa langsung dikabulkan dalam waktu cepat, ada yang ditunda dalam tempo relatif lama. Bahkan, doa itu bisa disimpan responnya an baru dikabulkan nanti di akhirat,” tandasnya. (red)
Post Views: 3












