Butuh Solusi, Pengusaha Cerme Mengadu Ke Ketua Dewan

- Editorial Team

Kamis, 25 Juni 2020 - 18:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para pengusaha Cerme – Benjeng ketika menyampaikan keluhan kepada Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani

Pemortalan jalan Metatu dikeluhkan pemgusaha yang ada dijalur tersebut, Puluhan pengusaha Cerme – Benjeng akhirnya mendatangi kantor wakil rakyat. Mereka mengadu karena tindakan Pemkab Gresik yang dinilai sewenang-wenang.

Pemortalan akses jalan Metatu – Benjeng menurut beberapa pengusaha tidak ada sosialisasi dan pemberitahuan sebelumnya. Tiba-tiba jalan langsung diportal begitu saja.

“Pemortalan ini sangat merugikan para pengusaha di Cerme – Benjeng,” kata Mulyadi, Juru Bicara Paguyuban Pengusaha dari CV. Hasil Tani Sejahtera (CV.HTS), Kamis (25/6/2020).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal, lanjut Mulyadi, keberadaan pengusaha di wilayah Cerme – Benjeng sangat membantu pemerintah dan masyarakat setempat. Jika jalan diportal kembali, dampaknya sangat besar.

Baca Juga :  2016 Ilegal Fishing Di Gresik Meningkat

“Pemortalan ini membuat para pengusaha resah. Kalau tidak beroperasi dampaknya bisa terjadi PHK massal. Padahal, banyak karyawan yang berasal dari warga setempat,” ungkapnya.

Jika memang Pemkab Gresik tetap bersikeras memortal jalan Metatu – Benjeng, Pemkab Gresik harus mencarikan solusi lain. Relokasi misalnya.

“Silahkan Bupati beli semua gudang di wilayah Cerme – Benjeng. Kami akan pindah tempat. Daripada mematikan usaha kami dengan memortal jalan,” imbuh Purwani saat berkeluh kesah ke Ketua DPRD Gresik.

Sementara Ketua DPRD Gresik Fandi Ahmad Yani menyebut, jika dirinya tidak sepakat dengan langkah Pemkab Gresik yang memortal jalan tanpa konfirmasi. Tindakan itu mencabut hak para pengusaha.

“Kita ini lagi memikirkan ekonomi biar bergerak, ini jalan kok malah diportal,” kata Gus Yani dengan nada kesal.

Baca Juga :  Ini Harga Hand sanitizer 55ml di 3 Marketplace Setelah Virus Corona Di Indonesia

Gus Yani menyatakan, saat ini waktunya membangun jalur transportasi untuk menghidupkan ekonomi kerakyatakan. Aneh, jika di Gresik malah membatasi akses transportasi dengan melakukan pemortalan.

Mengenai jalan rusak bisa diperbaiki. APBD yang didapat Pemkab Gresik sangat besar. Itu hasil dari pajak masyarakat. Jika kurang, bisa dikordinasikan dengan para pengusaha.

“Kami yakin teman pengusaha bisa diajak kordinasi,” ungkap Gus Yani diamini puluhan pengusaha itu.

Menurutnya, pemortalan yang dilakukan secara tiba-tiba, membuat kesan bahwa Pemkab Gresik tidak ada komunikasi yang baik dengan pengusaha.

“Kalau memang tidak boleh mendirikan industri disitu, harusnya seluruh izin tidak dikeluarkan dan dilarang,” pungkasnya.

Pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi para pengusaha dengan komisi terkait. Supaya segera mendapat jalan keluar. (Tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PT KAI Terapkan Gapeka 2025: Jadwal Baru Commuter Line Jenggala Tuai Pro dan Kontra
STAI Ihyaul Ulum Gresik Luncurkan LP3H untuk Dukung Sertifikasi Halal UMKM
Harga Elpiji Melon Naik Rp 2000
Ekspor dan Impor China pada Desember Lampaui Ekspektasi
Sidak DLH Gresik: Tiga Pabrik Terindikasi Langgar Aturan Limbah B3
Desa Tawangargo Jadi Pusat Hortikultura Modern dan Ramah Lingkungan
Harga Cabai Rawit Merah di Gresik Tembus Rp 98.333, Hampir Samai Daging Sapi
Generasi Z Tak Bisa Adaptasi Kerja, PHK Mengancam Mereka
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Januari 2025 - 17:01 WIB

PT KAI Terapkan Gapeka 2025: Jadwal Baru Commuter Line Jenggala Tuai Pro dan Kontra

Kamis, 16 Januari 2025 - 12:01 WIB

STAI Ihyaul Ulum Gresik Luncurkan LP3H untuk Dukung Sertifikasi Halal UMKM

Rabu, 15 Januari 2025 - 17:45 WIB

Harga Elpiji Melon Naik Rp 2000

Rabu, 15 Januari 2025 - 06:44 WIB

Ekspor dan Impor China pada Desember Lampaui Ekspektasi

Selasa, 14 Januari 2025 - 22:42 WIB

Sidak DLH Gresik: Tiga Pabrik Terindikasi Langgar Aturan Limbah B3

Berita Terbaru