Kabargresik.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mendesak pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk serius mendalami kasus penyiraman air keras yang dilakukan oleh dua orang tak dikanal kepada penyidik KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Novel Baswedan.
‘’Pak presiden Jokowi jangan main-main dalam kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan’’ kata Dahnil, usai memimpin apel Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) yang berlangsung di halaman SOR Tridharma Gresik. Minggu (07/05)
Seperti diketahui, Novel Baswedan diteror oleh dua orang pengendara motor tak dikenal pada Selasa (11/4) sekitar pukul 05.00 WIB. Penyidik KPK ini disiram air keras seusai melaksanakan shalat subuh di masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Menurut Dahnil jika pemerintah serius mendalami kasus tersebut, Maka pemerintah dengan mudahnya mengerahkan densus 88 untuk mencari pelaku penyiraman air keras kepada penyidik andalan KPK Itu.
‘’Masak mencari dua orang pelaku penyiraman air keras kepada Penyidik KPK Novel Baswedan saja tidak bisa. Padhal dengan gampangnya Densus 88 melumpuhkan teroris.” ujarnya.
Pimpinan tertinggi organisasi kepemudaan muhammadiyah itu juga meminta kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo agar memenuhi janjinya untuk tetap menjaga marwah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Akmal/j1)