Kini Desa Petung, Kawasan Penghasil Bonsai

- Editorial Team

Senin, 21 Agustus 2017 - 19:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Kabargresik.com – ketika memasuki desa Petung Kecamatan Panceng, Gresik anda akan disuguhkan ratusan tanaman bonsai milik warga sekitar. tak mengeherankan, sebab desa tersebut merupakan kawasan penghasil tanaman bonsai terbesar di kota pudak.

Awal cerita berkembangnya tanaman bonsai di desa tersebut berawal dari banyaknya tanaman liar yang tumbuh disekitar desa . lalu empat tahun silam, beberapa warga berbondong-bondong membudidayakan tanaman hias tersebut. alhasil, 60 % masyarakat desa memilih untuk menekuni budidaya bonsai.

Selain bahan baku mudah ditemukan disekitar desa, perawatannya yang mudah menjadi alasan tersendiri bagi pembudidaya untuk mengembangkan tanaman hias tersebut. setiap hari, pembudidaya tanaman bonsai hanya memberikan pupuk organik, menyiramnya lalu memotongi anak ranting sehingga bisa membentuk motif tertentu.

”Budidayanya gampang apalagi bahan baku banyak ditemukan di sekitar desa” kata Khozin (40), Pembudidaya bonsai asal desa Petung, Panceng kepada kabargresik.com Senin (21/08)

selain sebagai hobby, beberapa warga sekitar memilih membudidayakan bonsai untuk diperjual-belikan sebagai tanaman hias. sebab, harga jual tanaman bonsai jika bagus dan berkualitas harganya bisa mencapai jutaan rupiah. 

”selain sebagai hobby, pembudidayaan bonsai ini untuk diperjualbelikan. lumayan untuk kebutuhan sehari-hari” sambung Khozin.

Baca Juga :  168 Bonsai Meriahkan Jemur Bonsai Cerme Kidul

karena penjualan tanaman bonsai laris manis dipasaran serta permintaan semakin tinggi, warga setempat semakin gandrung memilih budidaya bonsai sebagai mata pencaharian. ”karena tau harganya tinggi,sekarang banyak warga yangikut membudidayakan tanaman ini” jelas Misikan Warga lain.

Peminat tanaman bonsai asal desa Petung Panceng, Gresik tersebut tak hanya dari dalam kota pudak saja melainkan dari beberapa daerah mulai dari Surabaya, Mojokerto, Tuban dan Sidoarjo. harganya pun bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. (Akmal/k1)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Satgas PKH Garuda Sita 4.610 Kubik Kayu Ilegal Asal Mentawai
BPBD Gresik Kekurangan Alat Peringatan Dini Banjir
Kebakaran Hanguskan Dua Bangunan Kafe di Kebomas Gresik
Kristy Unilever Beberkan Strategi Media Lokal Bertahan
TPS Jaksa Agung Gresik Ditutup Mulai 15 Oktober
DLH Gresik Gunakan Mesin Mining Landfill Atasi Overload TPA Ngipik
Overload Sejak 2018, TPA Ngipik Gresik Tampung 200 Ton Sampah per Hari
Kebakaran Bedeng Proyek BLP Property di Manyar
Berita ini 64 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 15:50 WIB

BPBD Gresik Kekurangan Alat Peringatan Dini Banjir

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:12 WIB

Kebakaran Hanguskan Dua Bangunan Kafe di Kebomas Gresik

Rabu, 8 Oktober 2025 - 08:18 WIB

Kristy Unilever Beberkan Strategi Media Lokal Bertahan

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:41 WIB

TPS Jaksa Agung Gresik Ditutup Mulai 15 Oktober

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:59 WIB

DLH Gresik Gunakan Mesin Mining Landfill Atasi Overload TPA Ngipik

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Tuntas, Smala Dukun Jawab Amanah PCM Dukun dengan Tiga Prestasi di MTQ V

Rabu, 15 Okt 2025 - 07:45 WIB

Gresik Petrokimia Livoli 2025

Olahraga

Hajar Bank Jatim 3-0, Petrokimia Kunci Final Livoli 2025

Selasa, 14 Okt 2025 - 23:39 WIB

Muhammadiyah Gresik

Ketika Ketua PDS SD Almadany Jadi Teladan bagi Kawan-kawannya

Selasa, 14 Okt 2025 - 22:44 WIB