Meneladani akhlak Rasulullah di bulan Ramadhan berarti mengamalkan nilai-nilai luhur yang beliau contohkan, baik dalam ibadah (hubungan dengan Allah SWT), antar sesama, atau kedisiplinan dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, kita juga tidak hanya menjalani ibadah secara fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas diri agar lebih baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan sesama makhluk Allah SWT.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka di hari ke empat di bulan ramadhan ini kita akan membahasa akhlak Rasulullah yang wajib diteladani oleh umatnya yang pernah beliau kerjakan di bulan Ramadhan?.
Berikut beberapa cara yang bisa lakukan dalam meneladani akhlak Rasulullah SAW di bulan Ramadhan.
1. Puasa dengan Kesabaran dan Keikhlasan
Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Rasulullah juga berdabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari No. 38, Muslim No. 760).
2. Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadhan
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:
كَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Jibril menemui Nabi setiap malam di bulan Ramadhan, lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an kepadanya.”
(HR. Bukhari, no. 6; Muslim, no. 2308)
3. Doa Mustajab bagi Orang Berpuasa
Rasulullah ﷺ bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga doa yang tidak tertolak: doa orang yang berpuasa hingga berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi.”
(HR. Tirmidzi, no. 2526)
4. Menjaga Lisan dan Perbuatan
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minumannya.”
(HR. Bukhari, no. 1903)
5. Bersedekah dan Memberi Makan Orang yang Berpuasa
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Rasulullah adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya.”
(HR. Bukhari, no. 6; Muslim, no. 2308)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun.”
(HR. Tirmidzi, no. 807; Ibnu Majah, no. 1746)
6. Menjaga Silaturahmi
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
“Tidak masuk surga orang yang memutus tali silaturahmi.”
(HR. Bukhari, no. 5984; Muslim, no. 2556)
7. Shalat Malam dan I’tikaf di 10 Hari Terakhir
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa yang mendirikan shalat di malam bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari, no. 37; Muslim, no. 759)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, Rasulullah mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.”
(HR. Bukhari, no. 2024; Muslim, no. 1174)
Hadits-hadits ini menjadi pedoman bagi kita dalam meneladani akhlak Rasulullah ﷺ selama bulan Ramadhan, sehingga tidak hanya mendapatkan pahala puasa, tetapi juga keberkahan dan kemuliaan yang lebih besar di sisi Allah SWT.
Dengan meneladani akhlak Rasulullah di bulan Ramadhan berarti menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan, memperbanyak amal kebaikan, menjaga akhlak dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT serta sesama manusia.
Post Views: 6