Parenting di SPEMUPAT, Kolaborasikan Sekolah dan Orang Tua untuk Membangun Generasi Tahan Banting

- Editorial Team

Minggu, 25 Agustus 2024 - 21:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Girimu.com — SMP Muhammadiyah 4 Kebomas (SPEMUPAT) Gresik menggelar acara Sosialisasi Program Sekolah dan Parenting Education , Sabtu (24/8/2024). Dengan tema “Sekolah Muhammadiyah Pencetak Generasi Berakhlakul Krimah, Aiap Menjadi Teladan di Era Global” ini menghadirkan M. Thoha Mahsun, SAg, MPdI, MHES, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, sebagai narasumber.

Acara yang berlangsung di di aula Nyai Walidah SPEMUPAT ini diikuti ratusan wali siswa kelas 8 dan 9 berlangsung dengan gayeng. Tidak hanya sosialisasi program sekolah saja, acara ini memberikan tambahan energi positif kepada para wali siswa melalui Parenting Education, serta memberikan kesempatan kepada wali siswa menyampaikan ide atau gagasan demi kemajuan sekolah.

Acara yang dipandu oleh Naila dan Maulana, siswa kelas 7 dan 9 ini menunjukkan kepada orang tua, bahwa mereka tidak rugi menitipkan pendidikan anak-anak di SPEMUPAT. Pasalnya, siswa akan di asah skill-nya sesuai bakat dan minat. Tidak hanya sebagai pembawa acara, pengisi acara kali ini menampilkan unjuk bakat siswa, mulai dari dirigen, qoriah, seni bela diri Tapak Suci dan tari, juga hasil kreativitas siswa lainnya yang dalam prosesnya tidak lepas dari arahan dan pendampingan guru-guru SPEMUPAT.

Dalam sambutannya, Kepala SPEMUPAT, Eny Wahyudin, menegaskan, untuk menjadi sekolah yang besar dan hebat, diperlukan peran besar dari seluruh elemen sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga wali siswa.

“Sekolah yang maju dan unggul hanya bisa terwujud dengan sinergi yang baik DI antara semua pihak terkait,” ungkapnya.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi sekolah serta program-program untuk satu tahun ke depan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Lendra Aditya, yang menyampaikan seputar kegiatan belajar mengajar (KBM), kegiatan ekstrakurikuler, hingga pembiasaan-pembiasaan positif yang diterapkan di SPEMUPAT.

Baca Juga :  Pesan Haedar Nashir di Milad ke 43 UMY – Muhammadiyah

“Seluruh kegiatan anak-anak ini berada dalam pengawasan guru, mulai dari keseharian, hingga tata cara pergaulan, berwudlu, hingga sholat tepat waktu secara berjamaah,” jelasnya.

Parenting Educatian menjadi pamuncak kegiatan ini, yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik, M. Thoha Mahsun, SAg, M.PdI, MHES. Dalam paparannya, Thoha menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam menghadapi tantangan zaman.

“Sebaik-baiknya hamba Allah adalah yang kuat iman dan mempertahankan imannya hanya untuk Allah, serta jangan lupakan sholat, karena itu pembeda seorang mukmin dengan kafir,” pesannya.

Thoha lalu menyampaikan kisah tentang Lukmanul Hakim dan seekor keledai. Sebuah kisah yang sudah cukup klasik dan terkenal, tapi selalu menarik untuk diceritakan ulang.

Suatu hari, kisanya, Lukmanul Hakim berjalan-jalan di pasar bersama anaknya. Lukmanul Hakim menunggang keledai dan anaknya menuntun keledai itu. Ketika lewat depan kerumunan massa, ia mendengar omongan orang tentangnya.

“Lihatlah orang tua itu, sungguh tak punya kasih sayang. Anaknya dibiarkan jalan kaki, sedang ia malah menunggang keledai.”

Mendengar perkataan itu, Lukmanul Hakim berujar kepada anakknya, “Anakku, naiklah engkau ke keledai ini, biar ayah yang menuntunnya.”

Mereka lantas melanjutkan perjalanan. Hingga kemudian bertemu sekelompok orang. Orang-orang itu melempar komentar demi melihat Lukmanul Hakim dan anaknya.

“Ya Rabb … lihatlah anak itu! Sungguh tidak patut. Ayahnya yang tua disuruh menarik keledai, sedangkan ia yang masih muda justru berada di atas keledai.”

Komentar itu membuat Lukmanul Hakim tertegun. Ia lalu meminta anaknya turun. Keduanya kini sama-sama berjalan sambil menuntun keledai. Tak lama kemudian, mereka bertemu sekelompok orang lainnya.

Baca Juga :  Salurkan Zakat dan Shodaqoh dengan naik odong-odong

“Betapa bodoh dua orang yang menuntun keledai itu. Harusnya mereka menungganginya, bukan menuntunnya seperti sapi atau kambing, hahaha,” kata orang-orang itu.

Lagi-lagi Lukmanul Hakim terdiam sesaat dan menyuruh anaknya naik kembali ke atas keledai bersamanya. Keledai berjalan pelan karena dinaiki dua orang. Orang-orang yang melihat itu pun menaruh iba.

“Sangat tidak berperasaan! Keledai sekecil itu ditunggangi dua orang.”

Lukmanul Hakim pun mengindahkan komentar itu. Ia berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk turun dari keledai. Ia meminta anaknya untuk mengikat empat kaki keledai di sebilah kayu supaya dapat diangkat. Jadilah keduanya kini memikul seekor keledai. Melihat itu, orang-orang tertawa terbahak-bahak.

“Ada orang gila memikul keledai,” teriak mereka.

Lukmanul Hakim lalu mengajak anaknya meletakkan keledai di tanah. Kemudian ia berpesan kepada anaknya, “Anakku, begitulah sifat manusia. Apa pun yang kamu lakukan akan mendapat perhatian dari rang lain. Maka, jika kelak kamu menemukan kebenaran, jangan sampai hatimu berubah hanya karena mendengar perkataan orang lain. Tetaplah yakin pada kebenaran itu. Selalu gantungkanlah harapan dan persoalan hanya kepada Allah.”

Cerita di atas, ungkap Thoha, memberikan pelajaran, bahwa di mata orang lain, apa saja yang diperbuat seseorang selalu tak sepenuhnya tepat bagi orang lain.

“Ada saja pendapat mereka tentang kita. Selalu dirasani. Jika kita tidak kuat, maka kita akan selalu disibukkan dengan omongan orang lain. Maka, kita persiapkan anak-anak kita untuk siap menghadapi segala kemungkinan dalam hidup, harus tahan banting,” pesan Thoha. (*)

Kontributor: Lendra/Pristy/Farida

sumber berita dari girimu.com

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SMA Muhammadiyah 7 Pantenan Gelar Ujian Tahfidz, Libatkan Orang Tua untuk Tingkatkan Motivasi Siswa
DANA 1 PCNA Benjeng: Perkuat Ideologi dan Semangat Perempuan Progresif
Cosplay Pahlawan secara Online Meriahkan Perayaan Puncak Topik di TK Aisyiyah 5 Bungah
Musyawarah Cabang ke-5 Hizbul Wathan Balongpanggang: Semarak Penuh Kebersamaan dan Harapan Baru
Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024
Tingkatkan Cakupan Imunisasi, Tenaga Kesehatan Aceh Dibekali Pelatihan KAP
Tanggapi Putusan MK, Jurusan Ilmu Hukum UIN Bandung Gelar Studium Generale Bahas Hukum Ketenagakerjaan
Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa, UM Surakarta Gunakan Strategi Khusus Prodi Pendidikan Jasmani
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:08 WIB

SMA Muhammadiyah 7 Pantenan Gelar Ujian Tahfidz, Libatkan Orang Tua untuk Tingkatkan Motivasi Siswa

Selasa, 3 Desember 2024 - 02:07 WIB

DANA 1 PCNA Benjeng: Perkuat Ideologi dan Semangat Perempuan Progresif

Senin, 2 Desember 2024 - 17:06 WIB

Cosplay Pahlawan secara Online Meriahkan Perayaan Puncak Topik di TK Aisyiyah 5 Bungah

Minggu, 1 Desember 2024 - 00:10 WIB

Musyawarah Cabang ke-5 Hizbul Wathan Balongpanggang: Semarak Penuh Kebersamaan dan Harapan Baru

Sabtu, 16 November 2024 - 06:46 WIB

Inilah 9 Rekomendasi Simposium Beda Setara 2024

Berita Terbaru

Peristiwa

Lalai Bakar Sampah, Rumah Roni Di Driyorejo Hangus Terbakar

Senin, 9 Des 2024 - 00:45 WIB

artikel

7 Alat AI yang Wajib Dikuasai Guru di Era Digital

Minggu, 8 Des 2024 - 23:47 WIB

NU Gresik

Fatayat NU Dukun Dukung Penuh Program Klinik Annahdlah

Jumat, 6 Des 2024 - 23:09 WIB