Petani Melirang Protes Lahan Diratakan PT BIP

- Editorial Team

Senin, 25 Agustus 2025 - 21:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabar Gresik – Belasan petani kecil di Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Gresik, terpaksa menelan pil pahit. Lahan singkong yang mereka rawat berbulan-bulan rata dengan tanah akibat pengerjaan PT Bungah Industrial Park (BIP).

Ironisnya, para petani mengaku tak pernah menjual tanah tersebut. “Tanaman singkong saya langsung diratakan tanpa pemberitahuan. Saya tidak pernah menjual tanah itu, tapi tiba-tiba sudah dianggap masuk milik perusahaan,” ujar Yahya, salah seorang petani, dengan mata berkaca-kaca.

Kisah serupa dialami belasan warga lain di Dusun Pereng Wetan. Sekitar 5 hektar tanah milik 14 orang warga kini sudah masuk dalam sertifikat perusahaan. Lebih mengejutkan, warga hanya ditawari kompensasi Rp 3.000 per meter.

“Bayangkan, kami dihargai Rp 3.000 per meter. Itu sama saja menghina. Bahkan ada warga hanya dikasih Rp 3,5 juta untuk satu bidang tanah, sementara satu warga yang punya rumah diberi Rp 50 juta. Ini tidak adil,” keluh salah satu pemilik lahan.

Kepala Desa Melirang, Muafaq, menegaskan sejak awal pihak desa sudah melayangkan surat resmi bahwa masih ada tanah warga yang belum terbeli, termasuk lahan negara lebih dari satu hektar. “Semestinya tanah-tanah itu tidak boleh disentuh. Tapi faktanya, sudah diratakan dengan alat berat. Bahkan jalan desa yang menjadi akses warga juga ditutup,” tegasnya.

Baca Juga :  Pawai Budaya Melirang Angkat Sejarah Desa

Berbagai mediasi sudah dilakukan, namun hasilnya buntu. Perusahaan tetap bersikeras bahwa lahan tersebut sah milik mereka. “Ini tanah kami secara sah. Maka kami berhak melakukan apapun. Tidak ada lagi proses beli, hanya kompensasi,” kata Amak, Humas PT BIP.

Bagi warga, pernyataan itu menambah luka. Mereka merasa hak atas tanah yang diwariskan leluhur diinjak oleh kepentingan investasi. “Kami tahu betul tanah ini belum pernah kami jual. Jangan injak hak kami hanya karena kami rakyat kecil,” ungkap seorang warga lain.

Kasus ini kini menjadi potret nyata konflik agraria, ketika hak-hak petani kecil harus berbenturan dengan kepentingan korporasi besar.

Penulis : Tiko

Editor : Akhmad Sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Jabar Media Summit 2025 Digelar di Bandung
Maliq & Happy Asmara Panaskan Konser Melodi Tembaga Nusantara
Gresmall Gelar Lomba Basket Indoor 3×3 Perdana
PDM Gresik Minta Aparat Bertindak Tegas Terkait Dugaan Prostitusi di Icon Apartemen
Icon Apartemen Pernah Tersandung Kasus Prostitusi
Icon Apartemen Gresik Disewakan Short Time, Picu Dugaan Prostitusi
Penjual Bendera di Gresik Sepi, Online Jadi Saingan
Pasien Terdampak Linde Jalani Rekam Jantung
Berita ini 19 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 21:17 WIB

Petani Melirang Protes Lahan Diratakan PT BIP

Rabu, 20 Agustus 2025 - 20:50 WIB

Jabar Media Summit 2025 Digelar di Bandung

Rabu, 20 Agustus 2025 - 07:01 WIB

Maliq & Happy Asmara Panaskan Konser Melodi Tembaga Nusantara

Minggu, 17 Agustus 2025 - 06:28 WIB

Gresmall Gelar Lomba Basket Indoor 3×3 Perdana

Senin, 11 Agustus 2025 - 11:54 WIB

PDM Gresik Minta Aparat Bertindak Tegas Terkait Dugaan Prostitusi di Icon Apartemen

Berita Terbaru

klub Voli RW 1 Serah berfoto sebelum bertanding

Berita Desa

RW 01 Juara Voli Tingkat RW Di Serah

Selasa, 26 Agu 2025 - 14:42 WIB

Berita Desa

Tasyakuran HUT RI ke-80 Warga Tebuwung Di Jalan Cendrawasih

Selasa, 26 Agu 2025 - 01:45 WIB

BISNIS

Petani Melirang Protes Lahan Diratakan PT BIP

Senin, 25 Agu 2025 - 21:17 WIB

Berita Desa

Semarak HUT RI ke-80 di Desa Dukuhkembar

Senin, 25 Agu 2025 - 13:50 WIB

komunitas

Biennale Jatim XI Angkat Isu Hantu Laut di Gresik

Senin, 25 Agu 2025 - 13:00 WIB