Ketua DPRD Gresik M Abdul Qodir meyakini jika wisata desa mampu mengentaskan kemiskinan. Maka dari itu, legislatif berencana mengkaji dan membuat regulasi agar wisata desa bisa mendapat kucuran APBD Pemkab Gresik.
Untuk merealisasikan hal itu, DPRD Gresik melalui komisi II dan IV berencana melakukan studi banding ke daerah yang berhasil mengentaskan kemiskinan karena geliat wisata desa.
“Apalagi saat pemulihan ekonomi pandemi Covid-19, disamping di wisata desa itu ada pemberdayaan ekonomi di masyarakat, ini obyek wisata yang kita berdayakan,” kata Qodir, Kamis (8/9/2020).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Politikus PKB ini menerangkan, selama ini hanya makam Sunan Giri dan Maulana Malik Ibrahim yang mampu membukukan pendapatan dari sektor pariwisata. Itu pun jumlahnya hanya Rp 2,5 Miliar.
Untuk bisa meningkatkan PAD sektor wisata, berbagai langkah akan dilakukan dewan. Salah satunya menyiapkan regulasi agar wisata desa juga diberikan bantuan infrastruktur dan sarana pariwisata.
“Kita berharap pemerintah memberikan bantuan sarana infrastruktur wisata yang akan menimbulkan efek PAD bagi kita,” ungkapnya, menambahkan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II M Syahrul Munir mengatakan pihaknya terus mendorong pemkab agar serius dalam pengembangan wisata, baik pembenahan infrastruktur maupun promosi.
Terkait banyaknya wisata desa yang mulai berkembang mulai dari Wisata Setigi di Desa Sekapuk, Wagos di Desa Gosari dan Wisata Desa Hendrosari, Syahrul menerangkan komisinya akan menyiapkan regulasi yang mengatur pengembangan wisata desa.
“Jadi adanya wisata jika dimaksimalkan akan mendongkrak pendapatan, ya seharusnya pemerintah bisa maksimal untuk menggarap di sektor wisata,” imbuhnya, menambahkan. (Adv)