Bocah SD Di Sidayu Tenggelam Di Bekas Galian C

- Editorial Team

Selasa, 1 Mei 2018 - 14:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabargresik.com – Anak-anak bermain dan tenggelam di galian C bukan pertama di Gresik, setelah terjadi di desa Suci Manyar beberapa waktu lalu, kini terjadi di Sidayu. Tri Ramadhani alias Rama (11) asal Desa Sukorejo Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik meninggal setelah tenggelam di lahan bekas galian C di desa Wadeng, Selasa (01/05/2018).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB pagi. Rama yang masih duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar tewas tenggelam saat berenang di waduk tersebut.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bocah tersebut merupakan putra dari pasangan suami istri Kasto dan Zulaikha.

Baca Juga :  Pencurian di De Naila Village: Polisi Masih Buru Pelaku, Kerugian Capai Rp 15 Juta

Kejadian ini bermula saat korban bermain bersama teman-temannya ke lokasi bekas galian C, karena kebetulan sekolah sedang libur ‘May Day’. Setibanya di sana, sebagian bocah termasuk korban lalu menceburkan diri di waduk yang memiliki ketinggian air sedalam 4 meter.

Kanit Reskrim Polsek Sidayu Aiptu Bakti Aris ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Dia menyebut korban sudah dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah duka.

“Korbannya sudah dibawa pulang ke rumahnya. Keluarga korban tidak menuntut atas kejadian ini,” ucapnya singkat.

Kapolsek Sidayu AKP Siswanto mengatakan, saat itu korban tenggelam setelah terjatuh dari pelepah pisang yang dinaiki bersama 5 temannya. “Korban sepertinya tidak bisa berenang sehingga saat terjatuh dia tenggelam ke dasar air,” ujar Siswanto.

Baca Juga :  Material Tanah Galian C Berceceran di Gresik Utara, Proyek Urukan Diduga Tak Berizin

Dia menegaskan, setelah proses evakuasi berlangsung pihak keluarga korban bersikukuh menolak dilakukan visum terhadap jasad korban. “Kita sempat berdebat dengan pihak keluarga korban, tapi mereka ngotot jasad korban tidak boleh divisum,” ungkapnya.

Di lokasi rumah duka tampak sejumlah warga datang menyampaikan belasungkawa. Beberapa jam kemudian korban dibawa ke masjid desa setempat untuk disalatkan. Selanjutnya korban dikebumikan di pemakaman umum desa setempat. (Tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kades di Bawean Direhabilitasi Usai Tertangkap Nyabu Bersama Warga
Kasus DBD di Gresik Capai 233 Pasien, Kebomas Paling Terdampak
Petani di Balongpanggang Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus
DLH Gresik Temukan Indikasi Pencemaran Lingkungan di Gudang Solar Manyar
Warga Geruduk Gudang Solar di Pongangan Gresik
Jembatan Jrebeng Driyorejo Kembali Berlubang, Kemacetan Parah Terjadi
Polres Gresik Cegah Kejahatan Ritel Berbasis Digital
Penyebab Kematian Nur Ainia Terungkap, Bukan Karena Kekerasan
Berita ini 48 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 28 Mei 2025 - 16:54 WIB

Kades di Bawean Direhabilitasi Usai Tertangkap Nyabu Bersama Warga

Selasa, 27 Mei 2025 - 21:13 WIB

Kasus DBD di Gresik Capai 233 Pasien, Kebomas Paling Terdampak

Senin, 26 Mei 2025 - 17:48 WIB

Petani di Balongpanggang Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Rabu, 21 Mei 2025 - 20:52 WIB

DLH Gresik Temukan Indikasi Pencemaran Lingkungan di Gudang Solar Manyar

Senin, 19 Mei 2025 - 21:05 WIB

Warga Geruduk Gudang Solar di Pongangan Gresik

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Haflatul Takharruj MII Camplong Angkat Tema Gen Z Qur’ani di Era AI

Sabtu, 31 Mei 2025 - 22:19 WIB