Kabar Gresik – Sebanyak 75 siswa Sekolah Rakyat Gresik tahun ajaran 2025/2026 mulai masuk asrama pada Minggu (4/8) di UPT SMPN 30 Gresik, Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu.
Program pendidikan berasrama ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sebagai bagian dari program prioritas nasional yang dikawal langsung Presiden RI dan Menteri Sosial.
Sekolah Rakyat Menengah Atas 37 Gresik ini menampung siswa kelas 1 SMA dalam tiga rombongan belajar, khusus untuk anak dari keluarga prasejahtera kategori Desil 1.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Launching Sekolah Rakyat ini dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Forkopimda, serta Dirjen Perlindungan Sosial Kemensos RI. Para siswa disambut dengan bunga sebagai simbol selamat datang.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menegaskan pentingnya semangat bagi siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat.
“Anak-anak yang mengikuti Sekolah Rakyat ini harus mempunyai semangat yang luar biasa untuk menjalani pendidikan hingga lulus,” ujarnya.
Ia berharap program ini mampu membantu anak-anak tidak mampu untuk menggapai cita-citanya.
“Sekolah Rakyat ini semoga menjadi pemicu semangat untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu mencapai cita-citanya. Pendidikan tidak terhalang oleh kesulitan ekonomi,” lanjutnya.
Dirjen Perlindungan Sosial Kemensos RI, Agus Zainal Arifin turut memberikan apresiasi kepada Pemkab Gresik atas percepatan pembangunan sekolah ini.
“Gresik termasuk dalam 100 Sekolah Rakyat yang pertama dilaunching, sehingga bisa dikatakan Sekolah Rakyat 1A,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa kemiskinan tidak boleh menjadi alasan untuk menyerah dalam meraih kesuksesan.
“Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa percaya diri dan meraih kesuksesan. Orang tua mereka boleh miskin, tetapi mereka tidak boleh miskin,” tutupnya.
Editor : Akhmad Sutikhon