Biennale Jatim XI Angkat Isu Hantu Laut di Gresik

- Editorial Team

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabar Gresik – Ombak pesisir Jawa Timur kini tak lagi menyimpan mitos tentang hantu gaib. Hantu yang dimaksud adalah limbah, industrialisasi, dan krisis ekologi. Pesan itu dihadirkan Biennale Jatim XI bertema Hantu Laut yang resmi dibuka di Pudak Galeri, Gresik, Minggu (24/8).

Ajang seni rupa dua tahunan ini menghadirkan 64 seniman lintas disiplin, mulai seni rupa, instalasi, hingga pertunjukan. Pameran dibuka setiap hari pukul 10.00–21.00 WIB dan berlangsung selama 30 hari.

“Kami mencari karya yang betul-betul merepresentasikan kondisi pesisir Jawa Timur hari ini,” kata kurator Elyda K. Rara. Menurutnya, hantu laut kini hadir dalam wujud nyata. “Laut keruh, pasir tak lagi putih, nelayan kehilangan ruang tangkap, hingga pesisir dipenuhi sampah industri,” ujarnya.

Senada, kurator Vini Salma menyebut industrialisasi di Gresik mengubah wajah ekologi pantai. “Hal-hal seperti inilah yang menghantui mereka,” ungkapnya.

Deretan karya yang ditampilkan pun menyuarakan kegelisahan itu. Salah satunya “Andai Aku Ikan” karya Fatwa Amalia dan Raju Akbar, berupa instalasi berukuran 600 x 300 sentimeter dengan audio lagu anak yang mengajak pengunjung membayangkan diri sebagai makhluk laut yang terpinggirkan.

Tak kalah menarik, karya “Manusia, Kaleng & Sarden” milik Bintang Tanatimur. Instalasi sepanjang 12 meter ini dibuat dari ribuan kaleng bekas yang membentuk gelombang laut di langit-langit galeri. Karya tersebut menjadi kritik pada budaya konsumsi dan pencemaran laut.

Baca Juga :  Reskrim Gresik Kampanye Gembok Motor

Beberapa karya bersifat interaktif, seperti membatik di atas kain kosong atau menyalakan lilin di sekitar instalasi. “Ini bukan sekadar pameran seni rupa,” ujar pemandu acara, Alamanda. “Ini ajakan untuk merasakan, bahkan ikut terlibat dalam cerita pesisir.”

Biennale Jatim yang sudah digelar sejak 2005 disebut sebagai barometer perkembangan seni rupa di Jawa Timur. Dengan tema Hantu Laut, ajang ini menghadirkan ruang apresiasi sekaligus kritik sosial atas krisis ekologi pesisir.

Editor : Akhmad Sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Meriah! Lomba Dayung Kapolres Cup 2025 di Gredek
Mayat Gantung Ditemukan di Masjid Yosowilangun
LPMK Lumpur Santuni 49 Anak Yatim di Muharram
Pawai Ta’aruf TPQ Nurussalam Meriahkan Sidayu
14 Tahun Berkarya, Gresik Movie Gelar Pameran Layar Berkembang Sebulan Penuh
Workshop Fotografi Warnai HUT Petrokimia Gresik
KWG Sembelih Hewan Kurban dan Bagikan ke Warga Sekitar
Qurban Runners 1K 2025: Arak Kambing di Gresik Jadi Ajang Promosi Peternakan Lokal
Berita ini 35 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 Agustus 2025 - 13:00 WIB

Biennale Jatim XI Angkat Isu Hantu Laut di Gresik

Minggu, 10 Agustus 2025 - 01:51 WIB

Meriah! Lomba Dayung Kapolres Cup 2025 di Gredek

Minggu, 27 Juli 2025 - 13:52 WIB

Mayat Gantung Ditemukan di Masjid Yosowilangun

Sabtu, 26 Juli 2025 - 20:20 WIB

LPMK Lumpur Santuni 49 Anak Yatim di Muharram

Jumat, 25 Juli 2025 - 12:09 WIB

Pawai Ta’aruf TPQ Nurussalam Meriahkan Sidayu

Berita Terbaru

klub Voli RW 1 Serah berfoto sebelum bertanding

Berita Desa

RW 01 Juara Voli Tingkat RW Di Serah

Selasa, 26 Agu 2025 - 14:42 WIB

Berita Desa

Tasyakuran HUT RI ke-80 Warga Tebuwung Di Jalan Cendrawasih

Selasa, 26 Agu 2025 - 01:45 WIB

BISNIS

Petani Melirang Protes Lahan Diratakan PT BIP

Senin, 25 Agu 2025 - 21:17 WIB

Berita Desa

Semarak HUT RI ke-80 di Desa Dukuhkembar

Senin, 25 Agu 2025 - 13:50 WIB

komunitas

Biennale Jatim XI Angkat Isu Hantu Laut di Gresik

Senin, 25 Agu 2025 - 13:00 WIB