Sebanyak 168 bonsai mengikuti kegiatan Sambung Rasa Bonsai Grumbul 2025 yang digelar di belakang Balai Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik pada 3–5 Oktober 2025. Acara bertajuk Jemur Bonsai ini merupakan bagian dari rangkaian Sedekah Bumi Desa Cerme Kidul.
Kegiatan tersebut menjadi ajang bertukar wawasan antarpehobi sekaligus wadah pembudidaya bonsai untuk meningkatkan kualitas tampilan tanaman sehingga lebih diminati masyarakat. Yang menarik, salah satu bonsai pilihan Kepala Desa Cerme Kidul berbahan dasar ileng-ileng, tanaman yang selama ini dianggap hama di sawah maupun tambak.
“Biasanya ileng-ileng tumbuh jadi hama di tambak, tetapi jika dijadikan bahan dasar bonsai bisa bernilai ekonomi tinggi,” ungkap Wahyudi Permana, Kepala Desa Cerme Kidul.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Pelaksana, Danu Rajek, menyebut kegiatan ini menjadi sarana mengenalkan seni bonsai kepada masyarakat. “Jemur Bonsai ini diselenggarakan untuk mengenalkan seni bonsai kepada masyarakat luas, khususnya di Kecamatan Cerme. Harapannya perkembangan seni bonsai di Cerme semakin maju,” jelasnya.
Ia menambahkan, peserta kali ini tidak hanya berasal dari Gresik, tetapi juga Surabaya dan Mojokerto. “Semoga tahun depan bisa mengadakan pameran lokal yang mengundang seniman bonsai dari luar Gresik dengan skala lebih besar,” harapnya.
Camat Cerme, Umar Hasyim, turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “Saya bangga dengan komunitas bonsai di Cerme. Bonsai memiliki kreativitas tinggi, nilai ekonominya besar, serta membutuhkan ketelitian dan kesabaran,” ujarnya.
Editor : Akhmad Sutikhon











