Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Achmad Ghiffary Haekal Nur (17), remaja asal Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Gresik. Haekal menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam insiden runtuhnya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, F.X Driatmiko Herlambang, membenarkan kabar duka tersebut. Ia menyebut jenazah Haekal telah dimakamkan pagi ini, Selasa (8/10/2025), di Dusun Wukir, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan.
> “Jenazah dimakamkan di Lamongan atas permintaan keluarga, karena ayah korban juga dimakamkan di sana dan neneknya tinggal di wilayah tersebut,” ujar Miko, sapaan akrabnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, proses penjemputan dan pendampingan pemakaman dilakukan sejak dini hari oleh BPBD Gresik bersama BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Lamongan.
> “Kami kawal mulai dari penjemputan jenazah di RS Bhayangkara hingga proses pemakaman selesai,” tambah Miko.
Diketahui, Haekal merupakan anak ketiga dari Ibu Sundari, yang tinggal di Jalan A. Suprapto 6-E/15 RT 003 RW 003, Kelurahan Sidokumpul, Gresik. Keluarga duka terdiri dari dua kakak, yakni Rosi dan Irfan.
Insiden ambruknya musala di Ponpes Al-KhozinyBPBD, Buduran, Sidoarjo, pada Senin (7/10/2025) malam menyebabkan sejumlah santri menjadi korban. Hingga kini, petugas gabungan masih melakukan penanganan dan investigasi terkait penyebab runtuhnya bangunan tersebut.
BPBD Gresik memastikan pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi dan pihak pondok pesantren untuk memastikan seluruh santri asal Gresik yang mondok di sana dalam kondisi aman.