Gresik Phonska Plus Pupuk Indonesia (GPPPI) menunjukkan manuver agresif di bursa transfer jelang Proliga 2026. Setelah sukses mempertahankan dua pilar utama, Shella Bernadetha dan Nandita Ayu, tim bola voli putri tersebut kini resmi mendatangkan tiga nama baru dalam gelombang rekrutan kedua, sekaligus memicu spekulasi panas mengenai satu pemain lokal berlabel tim nasional yang masih dirahasiakan.
Berdasarkan data yang dihimpun, langkah strategis GPPPI ini bertujuan untuk memperkuat fondasi tim demi mencapai target maksimal pada kompetisi mendatang. Tiga pemain yang diumumkan dalam rekrutan terbaru ini adalah Noermalisa Putri, Adensa Laurel Saputra, dan Yulis Indahyani.
Noermalisa Putri didatangkan dari Vita Solo, sementara Adensa Laurel Saputra sebelumnya memperkuat Yogya Falcons, yang kini bertransformasi menjadi Sumut Falcons. Menariknya, dari tiga nama tersebut, dua di antaranya berposisi sebagai setter, yakni Noermalisa Putri dan Adensa Laurel. Sementara itu, Yulis Indahyani, yang juga diumumkan dalam gelombang ini, berposisi sebagai Libero.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keputusan untuk mendatangkan dua setter sekaligus mengindikasikan upaya serius manajemen GPPPI dalam memperkaya opsi taktik dan kedalaman skuad di posisi vital tersebut. Langkah ini diambil di tengah pergerakan aktif tim-tim voli putri Proliga lainnya yang juga mulai merekrut sejumlah pemain muda potensial.
Teka-Teki Pemain ‘Bela Negara’
Pengumuman rekrutan baru ini tidak hanya disambut antusias, tetapi juga memicu rasa penasaran publik. Dipantau langsung dari akun Instagram resmi klub, @Petrovoli_, berbagai komentar netizen membanjiri kolom unggahan GPPPI. Spekulasi mencuat setelah adanya petunjuk mengenai satu pemain lokal berlabel timnas yang masih menjadi teka-teki dan dilaporkan sedang ‘bela negara’.
Clue misterius ini sontak menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar voli nasional. Akun @technaseptianis, misalnya, mengungkapkan rasa penasarannya, “Siapa ya min yang dimaksud bela negara, penasaran deh min.” Senada dengan itu, akun @intelpulangsudahmalam juga turut berkomentar, “Lagi bela negara, who next?”
Teka-teki ini menambah daftar panjang hal yang menarik dinanti dari GPPPI. Selain identitas pemain lokal berlabel timnas yang masih dirahasiakan, publik juga menantikan pengumuman resmi mengenai siapa pelatih kepala dan pemain asing yang akan bergabung memperkuat skuad Gresik Phonska Plus Pupuk Indonesia di Proliga 2026.
Target Maksimal dan Kesiapan 90 Persen
Di balik manuver transfer yang intens, manajemen GPPPI menegaskan bahwa target pencapaian pada kompetisi mendatang telah ditetapkan secara ambisius namun realistis. Technical Leader GPPPI, Achmad Rizal Setiawan, memberikan penekanan kuat pada peningkatan performa tim dari musim sebelumnya.
“Melihat dari tahun sebelumnya kita mendapat juara ketiga. Target pencapaian harus lebih baik dan realistis dari Proliga tahun sebelumnya,” jelas Achmad Rizal Setiawan.
Pernyataan Rizal ini menggarisbawahi ambisi klub untuk melampaui capaian Juara Ketiga yang mereka raih pada musim sebelumnya, menunjukkan bahwa investasi pada bursa transfer adalah bagian integral dari strategi pencapaian puncak.
Lebih lanjut, Rizal menambahkan bahwa persiapan tim untuk menghadapi Proliga 2026 dilaporkan sudah mencapai tahap yang sangat matang, yakni 90 persen. Pihak klub juga telah melaksanakan pemusatan latihan atau Training Center (TC) sebagai bagian dari upaya mematangkan chemistry dan fisik pemain.
“Dari segi progres, kita sudah siap,” pungkasnya, memberikan sinyal bahwa GPPPI siap tempur dan tidak akan menyia-nyiakan waktu di tengah persaingan bursa transfer yang semakin ketat.
Dengan komposisi pemain yang semakin solid, ditambah misteri pemain timnas yang masih menggantung, GPPPI berhasil menarik perhatian sebagai salah satu tim yang paling dinantikan aksinya di Proliga 2026.
Editor : Akhmad Sutikhon











