GIRIMU.COM — Penguatan eksistensi dan motivasi bagi guru-guru Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) disampaikan di forum Milad ke-28 Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) yang berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Sabtu (6/12/2025). Ketua Majelis PAUD Dasmen Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik, Musrifah, SAg, hadir membakar semangat para guru pada jenjang KB-TK.
Dengan penuh semangat Musyrifah menyapa semua guru yang hadir di acara Milad IGABA itu dengan sapaan khas ala guru TK.
“Bagaimana kabarnya hari ini, ibu guru semua?”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Musyrifah pun lalu memberikan panduan untuk membalasnya dengan: “Hatiku penuh cinta, pikiranku penuh harapan, masa depan kan ku Genggam”. Untuk menghangatkan suasana, Musyrifah lalu menyampaikan sebuah pantun:
Makan ketupat lauknya ikan
Jangan lupa baca bismillah
Selamat Milad ke28 tahun
Tetaplah jaya guru-guru Aisyiyah.
Pada kesempatan itu, Musyrifah menceritakan pengalamannya sebagai juri menulis feature tingkat Jawa Timur. Ketika membaca tulisan semua peserta, ia serasa keliling Jawa Timur (Jatim).
“Ada yang menarik perhatian saya dan sekaligus menjadikan penulis tersebut dinobatkan sebagai juara, karena sangat menginspirasi kita semua,” ujarnya
Begini ceritanya. Di Kabupaten Tulungagung, di sebuah desa ada sekolah yang dibangun dengan perjuangan yang luar biasa. Salah satu guru yang kemudian diangkat menjadi kepala sekolah, mengikuti sebuah lomba tingkat kabupaten dan mendapatkan hadiah yang cukup besar. Namun hadiah tersebut tidak dinikmati sendiri, melainkan untuk membangun sekolahnya. Begitu pula dengan hadiah-hadiah berikutnya yang ia dapatkan, sebagian selalu disumbangkan untuk sekolahnya, sampai sekolahnya berdiri dengan kokoh berkembang dengan pesat dan mendapatkan murid yang banyak. Sampai saat ini sekolah tersebut mendidik dan mendampingi 34 murid istimewa.
Dengan cerita tersebut, yang bisa diambil hikmahnya adalah: menjadi guru tidak cukup mengajarkan materi-materi pembelajaran kemudian puas muridnya berprestasi.
Menjadi Guru tidak harus sibuk dengan tugas-tugas yang ber-dead line yang kemudian diacungi jempol oleh atasan.
“Namun, pada kesempatan Milad ke-28 ini, mari kita belajar dari pengalaman sebelumnya dan mari kita menjadi orang yang beruntung. Artinya, lebih baik dari sebelumnya. Mari guru-guru Aisyiyah menjadi guru yang penuh inspirasi dan motivasi dengan keteladanan. (*)
Kontributor: Nur Alfah
Post Views: 5












