Aisyiyah Gresik Kenalkan Kusta Pada Pengurus

- Editorial Team

Senin, 3 Oktober 2011 - 11:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berpenyakit Kusta pada sebagian orang merupakan penyakit kutukan, namun tidak berlaku bagi Hasby (27) warga desa Pangkah wetan kecamatan Ujungpangkah. Hasby tak canggung menceritakan kisah dirinya yang pernah berpenyakit kusta.

Bapak satu anak warga Desa Banyuurip Ujungpangkah ini memberikan testimoni dihadapan sekitar 100 orang ibu pengurus Aisyiyah se Kabupaten Gresik yang tengah melaksanakan Rapat kerja di Komplek Masjid Sabilillah, Desa Pangkah Wetan Kecamatan Ujungpangkah, Minggu (2/10).

Secara kronologis bapak satu anak yang kini menekuni usaha perbaikan alat elektronika dan persewaan sound system ini mengaku bahwa awal dirinya terdeteksi penyakit Kusta sejak umur 10 tahun. “saat itu saya medapati bercak putih semacam panu di lutut dan siku saya. Tanpa diberitahu tentang penyakit saya ini, oleh guru saya dibawa ke Puskesmas. Setelah berobat rutin dan teratur penyakit saya sembuh. Saat ini saya sehat dan sudah menikah serta punya anak satu.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alhamdulillah semua keluarga saya sehat” ujar Hasby meyakinkan. Penyampaian Hasby didepan Pengurus Organisasi kewanitaan Muhammadiyah se Kabupaten Gresik sebagai upaya dari Dinas Kesehatan Gresik untuk sosialisasi agar Aisyiyah ikut berperan aktif dalam menekan angka kusta di Gresik. Seperti yang disampaikan oleh Zainuddin dari Yayasan Kusta Indonesia yang mengatakan“sebaiknya kusta diobati sejak dini. Deteksi awal yaitu apabila dijumpai dikulit seperti bercak dan panu, namun bercak tersebut mati rasa, maka segera diperiksa ke Puskesmas.

Baca Juga :  Terbukti Bunuh Istri, Harifudin Dituntut 12 Th Penjara

Pengobatan kusta ini gratis sampai penderita benar-benar sembuh. Pengobatan dini perlu dilakukan untuk menghindari kecacatan. Pengobatan dengan teratur kusta bisa sembuh dengan pengobatan selama 1 tahun untuk kusta basah. Sedangkan pengobatan untuk kusta kering membutuhkan pengobatan selama 6 bulan”. Zainuddin juga menegaskan bahwa Kusta bukan penyakit kutukan dan bukan juga keturunan.”kusta diakibatkan oleh bakteri, penularannya tidak serta merta, namun mempunyai masa inkubasi selama antara 5 – 10 tahun.

Penularannya melalui pernafasan dan kontak fisik yang berkepanjangan. Setelah pengobatan, bakteri kusta mati dan tidak menular lagi” ujar Zainuddin yang juga dosen IAIN Sunan Ampel. Zainuddin juga berharap kepada segenap anggota Aisiyah untuk mencari, melaporkan apabila menemukan penderita kusta baru agar segera mendapat pengobatan di Puskesmas. Sesuai rilis Dinkes Gresik, Jumlah penderita Kusta di Gresik sesuai data tahun 2010 sekitar 140-150 orang.

Baca Juga :  Kabupaten Gresik Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program Jaksa Sahabat Tani

Jumlah ini menempati ranking ke 13 se Jawa Timur. Kami tidak akan bermain dengan angka. Ketika kita mau bekerja dan mencari, maka angka itu semakin tinggi. Namun demikian saat kita mau bekerja untuk mengobati niscaya akan menghentikan peningkatannya. “dari pada dibiarkan nanti semakin menyebar dan berbahaya. Setelah diobati, maka kusta tersebut akan sembuh dan tidak menular lagi” ujar Kepala Dinas Kesehatan Gresik, Sugeng Widodo.

Sementara ketua Aisyiyah Gresik, Ny. Muyasyaroh menyatakan siap mensosialisasikan program ini kepada pangusus Aisyiyah yang lain terutama yang ada di Kecamatan dan desa.”sosialisasi ini penting, mengingat selama ini penderita kusta selalu dikucilkan dan terisolasi dari pergaulan masyarakat. Kami akan berupaya untuk membuka isolasi ini agar mereka nantinya hiduo secara normal” ujarnya. (sdm/tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bos PT BRN Tersangka Illegal Logging Mentawai
Tragedi Galian C Bungah: Pelajar 10 Tahun Tewas Tenggelam
Damkar Gresik Evakuasi Motor Masuk Parit (Komik)
Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+
Banjir Menganti Meluas, Ratusan Rumah Terendam
Warga Sumberwaru Tewas Terpeleset di Area Persawahan
Puting Beliung Terjang Melirang, 62 Rumah Rusak
Gemapatas Didorong BPN Gresik, Cegah Sengketa Tanah
Berita ini 19 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 21:20 WIB

Bos PT BRN Tersangka Illegal Logging Mentawai

Jumat, 28 November 2025 - 15:35 WIB

Tragedi Galian C Bungah: Pelajar 10 Tahun Tewas Tenggelam

Rabu, 26 November 2025 - 23:18 WIB

Damkar Gresik Evakuasi Motor Masuk Parit (Komik)

Selasa, 25 November 2025 - 22:28 WIB

Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+

Rabu, 19 November 2025 - 22:34 WIB

Banjir Menganti Meluas, Ratusan Rumah Terendam

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

MDMC Jatim Kirim Relawan ke Sumatera Utara

Jumat, 5 Des 2025 - 01:07 WIB

DCKPKP Gresik memaparkan capaian pembangunan 2025, mulai revitalisasi RTLH, reservoir air bersih, hingga proyek strategis Bawean.

PEMERINTAHAN

DCKPKP Gresik Paparkan Capaian Pembangunan Sepanjang 2025

Rabu, 3 Des 2025 - 12:20 WIB