Bivitri Susanti: Korupsi Politik Lebih Kompleks dan Berdampak Langsung pada Masyarakat

- Editorial Team

Rabu, 23 Oktober 2024 - 15:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNGMU.COM, Bandung – Pakar Hukum Tata Negara dan dosen STHI Jentera Bivitri Susanti menyoroti masalah korupsi politik yang dianggap lebih rumit dibandingkan dengan korupsi kecil atau petty corruption—yang sama-sama harus diberantas. Dalam diskusinya, Bivitri menekankan bahwa pemberantasan korupsi politik tidak hanya menyentuh aspek teknis hukum, tetapi berdampak langsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari.

“Korupsi politik itu lebih kompleks karena melibatkan partai politik dan berbagai institusi formal negara, seperti DPR, yudikatif, hingga pemerintah daerah,” ungkap Bivitri saat menjadi narasumber seminar dalam rangkaian acara Kinemaksi yang digelar Artside UM Bandung pada Selasa (23/10/2024).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia menyebutkan bahwa korupsi politik berakar dalam sistem kekuasaan dan membutuhkan gerakan sosial kolektif untuk dapat diberantas. Dirinya berharap ada aksi bersama-sama mendorong gerakan sosial untuk menghapus korupsi politik. Gerakan seperti ini, kata dia, implikasinya akan sangat positif bagi demokrasi Indonesia.

Menurutnya, korupsi kecil seperti sogokan untuk mendapatkan SIM atau “uang rokok” kepada aparat, misalnya, meski perlu diberantas, masih kalah rumit dibandingkan dengan korupsi politik yang menyentuh lingkup kekuasaan besar. Ia menegaskan pentingnya akuntabilitas bagi setiap individu dalam sistem politik dengan fokus pada prinsip anti-korupsi.

Iklim berpikir kritis

Baca Juga :  Dilema Antara Pemilu dan HAM

Bivitri juga menyoroti pentingnya menciptakan iklim yang mendorong masyarakat untuk berpikir kritis. “Sering kali orang yang kritis dicap negatif atau dianggap tidak kebagian jabatan,” katanya. Menurutnya, hal tersebut keliru karena kritik yang sehat diperlukan untuk memperbaiki sistem sebuah negara.

Lebih lanjut, Bivitri menekankan bahwa dalam melawan korupsi, masyarakat harus berpegang pada prinsip, bukan individu. “Kita sudah belajar banyak dalam sepuluh tahun terakhir, bahwa memuji individu tanpa memegang prinsip, hanya akan memperparah masalah dalam tata negara kita,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa pegangan masyarakat harus pada akuntabilitas, di mana setiap orang bertanggung jawab atas perbuatannya, baik secara hukum maupun politik. “Kita tidak boleh lagi menghamba pada orang karena hal itu hanya dilakukan kepada Tuhan. Tugas kita adalah melayani warga, bukan melayani negara,” tegas Bivitri.

Merampas hak warga

Bivitri pun mengajak para peserta seminar untuk memahami bahwa korupsi politik bukanlah masalah teknis hukum semata, melainkan persoalan yang mempengaruhi hak-hak dasar warga negara. “Korupsi merusak kehidupan kita sebagai warga. Hak kita atas udara yang bersih, misalnya, bisa terampas karena keputusan yang diambil berdasarkan kepentingan pribadi,” kata Bivitri, sambil menyinggung masalah polusi udara di Jakarta.

Ia mencontohkan bagaimana korupsi politik bisa menyebabkan kebijakan yang merugikan publik, seperti penggunaan batu bara berkualitas rendah dalam pembangkit listrik, karena adanya kepentingan pengusaha yang dekat dengan pejabat pemerintah. “Korupsi bukan hanya soal penjara atau selebritas yang terlibat, tetapi soal hak-hak kita yang dirampas oleh mereka yang tidak amanah dalam menjalankan kekuasaannya,” tegas Bivitri.

Baca Juga :  Menghadirkan Hati Saat Berdoa – Muhammadiyah

Bivitri menutup dengan ajakan agar masyarakat terus membangun pemikiran kritis dan menolak untuk diam dalam menghadapi ketidakadilan. “Korupsi harus kita bongkar dan itu dimulai dari keberanian untuk berpikir kritis dan menolak diam terhadap ketidakadilan,” tutupnya.

Tambahan informasi, event Kinemaksi berawal dari ​keluarnya nama UM Bandung sebagai ​pemenang proposal terpilih dari ​Kompetisi Screening Film Kategori ​Kampus dari ACFFEST KPK. UM Bandung bersama Institut Seni ​Yogyakarta, Unair, ​dan Undip berhasil meraih pendanaan untuk ​menggelar event screening film ​bertemakan anti-korupsi.

Acara ini digelar selama dua ​hari dengan konsep outdoor ​screening dan indoor screening, ​bertempat di Front Yard UM Bandung dan ​Auditorium KH Ahmad Dahlan. Bersama Art Sinematografi Deluxe ​(Artside), ​Kinemaksi berkonsep mirip seperti ​sebuah festival seni yang ​partisipatoris dan melibatkan ​berbagai kolaborasi dan pertemuan ​antar komunitas dan organisasi.***(FK/FA)



sumber berita dari girimu.com

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Silaturahim Wali Murid SD Al Islam Cerme Awali Proses Pendidikan Anak
MPLS Ramah di PAUD Aisyiyah Bungah Disambut Ceria
Lilik Isnawati Nakhoda Baru SD Almadany, Gantikan Nur Aini
Hari Pertama Sekolah di SD Muwri Penuh Haru dan Ceria
Sambut Semarak Milad ke‑64 dan IPM Awards, PD IPM Gresik Gandeng Disparekrafbudpora
Musyran Pemuda Muhammadiyah Banjarsari Berlangsung Penuh Suka Cita
Jelang Dimulainya Pembelajaran bagi Siswa Baru, SD Almadany Lakukan Sosisalisasi Program kepada Wali Murid
Gelar Pengajian Jumpa ke-72, Majelis Tabligh PCM Dukun Hadirkan Wakil Ketua PWM Jatim sebagai Penceramah 
Berita ini 52 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 15 Juli 2025 - 15:26 WIB

Silaturahim Wali Murid SD Al Islam Cerme Awali Proses Pendidikan Anak

Selasa, 15 Juli 2025 - 06:25 WIB

MPLS Ramah di PAUD Aisyiyah Bungah Disambut Ceria

Senin, 14 Juli 2025 - 21:24 WIB

Lilik Isnawati Nakhoda Baru SD Almadany, Gantikan Nur Aini

Senin, 14 Juli 2025 - 12:23 WIB

Hari Pertama Sekolah di SD Muwri Penuh Haru dan Ceria

Jumat, 11 Juli 2025 - 03:13 WIB

Sambut Semarak Milad ke‑64 dan IPM Awards, PD IPM Gresik Gandeng Disparekrafbudpora

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Silaturahim Wali Murid SD Al Islam Cerme Awali Proses Pendidikan Anak

Selasa, 15 Jul 2025 - 15:26 WIB

Muhammadiyah Gresik

MPLS Ramah di PAUD Aisyiyah Bungah Disambut Ceria

Selasa, 15 Jul 2025 - 06:25 WIB

Suasana command Center Lapor GUS

PEMERINTAHAN

Lapor GUS Ini Nomornya 0812-3225-4001

Senin, 14 Jul 2025 - 22:57 WIB