Kabargresik.com -Diyakini adanya pembocor rencana razia Satuan Polisi Pamong Praja Gresik hanya mengamankan 7 Pramusaji dengan 2 diantaranya terindikasi sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK), Kamis (18/5/2017).
Menurut Kabid Ketertiban dan ketentraman umum Satpol PP Gresik Moelyono ketika ditemui dikantornya mengatakan dalam razia yang dilakukan di empat kecamatan kawasan Gresik utara, ada indikasi kebocoran informasi saat penggerebekan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ketika tim kami sampai di kawasan Bungah dan mengamankan beberapa pramusaji, di kawasan Dukun yang banyak laporan warga terkait prostitusi tiba-tiba tidak ada pramusaji. Kemungkinan terdapat kebocoran informasi” kata Moelyono
Dalam rencana operasi yang dilakukan di Kecamatan Bungah, Panceng, Dukun dan Sidayu. Petugas hanya mengamankan beberapa pramusaji yang berada di kawasan Desa Abar-abir Bungah dan Surowiti Panceng.
Lebih lanjut Moelyono menjelaskan kebocoran informasi tersebut terjadi karena kemungkinan pemilik warung yang terindikasi prostitusi yang berada di Kecamatan Bungah itu menghubungi pemilik warung yang berada di Dukun dan Panceng.
“Ketika kita razia di salah satu warung, kemungkinan beberapa pemilik yang dirazia duluan itu menghubungi pemilik warung yang berada di Dukun dan Panceng. Jadi kita hanya bisa mengamankan 7 pramusaji dan 2 diantaranya terindikasi sebagai PSK” pungkasnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim penyidik Satpol PP Gresik, 5 pramusaji akan dikenakan wajib lapor serta 2 pramusaji yang terindikasi PSK masih dalam pemeriksaan. “Jika terbukti sebagai PSK, akan kami kirim ke tempat rehab milik Dinsos Provinsi Jawa timur di Kediri” pungkasnya. (Akmal)