Kades Harus Siap Menerima Kritik

- Editorial Team

Kamis, 7 September 2017 - 07:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabargresik.com – Menjadi seorang pemimpin desa atau yang biasa disebut kepala desa memang bukan perkara mudah, mereka harus bisa menerima setiap kritik yang dilayangkan warganya.

Selain harus pintar berbicara didepan umum serta mengayomi masyarakat, Kades harus bisa menerima kritik dari warganya prinsip itulah yang selalu dipengang Muhammad Ashari, Kepala Desa Gedong Kedoan kecamatan Dukun.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, seorang kepala desa harus mempunyai prinsip, selain bertanggungjawab, seorang kepala desa harus bisa menjadi panutan warganya. Selain itu, harus siap menerima kritik dan aduan terkait perkembangan desa.

“Prinsip saya hanya harus pinter ngomong, iso ngemong dan gelem digawe omong-omong (Kades harus bisa berbicara, bisa mengayomi dan siap menerima kritik” katanya.

Baca Juga :  Wadahi Hobi Pemuda, Desa Lowayu Bangun Sport Centre

Ashari menyatakan, jika seseorang kepala desa tidak bisa menerima kritik yang dilayangkan oleh warganya sendiri maka yang terjadi adalah kecurigaan baik ke pemerintah desa maupun masyarakatnya. Kalau sudah terjadi kecurigaan maka keharmonisan antara warga dan pemerintahan desa tidak akan terjalin dengan baik.

“Saya itu malah senang jika dikritik, kalau dikritik warga artinya warga masih peduli dengan kadesnya untuk bisa berubah yang lebih baik” Jelasnya

Kades Gedongkedoan dua periode tersebut memiliki cara unik untuk menerima kritik dari masyarakatnya. Selain menerima kritik yang langsung, Ashari juga biasanya menerima keluhan dari masyarakatnya ketika ada forum-forum tertentu misalnya rapat dengan warga maupun ketika berkumpul dengan warga.

Baca Juga :  Kades Metatu Ini Ternyata Lulusan S2 Ilmu Komunikasi

“kalau saya biasa mendapatkan kritik itu di mana saja bahkan dalam rapat (formal) ataupun saat kumpul dengan warga (non formal)” tambahnya.

Selain menekankan tiga prinsip tersebut, untuk menjadi kades yang baik, Sambung Ashari, ia harus bisa mengetahui peran masing-masing sehingga keharmonisan tetap terjaga di lingkungan masyarakat.

“selain tiga prinsip itu. Seorang kades harus bisa membagi peran, ketika saya dirumah ya harus menjadi ayah dan suami bagi anak dan istri saya, jika waktu jam kerja di balai desa ya menjadi kepala desa dan ketika saya rapat RT menjadi warga biasa” tutup pria yang juga ketua AKD kecamatan Dukun, Gresik itu. (Akmal/k2)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kades Metatu Ini Ternyata Lulusan S2 Ilmu Komunikasi
Pembagian BLT Di Sukowati Ada Nama Kades Dalam Rekapan RT
Anggota Dewan Sidak Desa Sekapuk Terkait Pelaksanaan PSBB
Pasca Dilantik Kades Kedanyang Lakukan Rekonsiliasi
Ini Alasan Pilkades Di Gresik Dijaga Ribuan Personil Keamanan
Gagasan Gus Yani Pilkades Produktif, Ini Penjelasannya
Ruang Inspektorat Pemda Gresik Kembali Digeledah
Hasil Test Perangkat Desa Se Sidayu Diduga Ada Keganjilan, Ini Jawaban AKD Dan UMG
Berita ini 19 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 19 September 2021 - 16:56 WIB

Kades Metatu Ini Ternyata Lulusan S2 Ilmu Komunikasi

Selasa, 9 Juni 2020 - 22:59 WIB

Pembagian BLT Di Sukowati Ada Nama Kades Dalam Rekapan RT

Kamis, 28 Mei 2020 - 22:29 WIB

Anggota Dewan Sidak Desa Sekapuk Terkait Pelaksanaan PSBB

Selasa, 10 September 2019 - 12:17 WIB

Pasca Dilantik Kades Kedanyang Lakukan Rekonsiliasi

Rabu, 31 Juli 2019 - 00:36 WIB

Ini Alasan Pilkades Di Gresik Dijaga Ribuan Personil Keamanan

Berita Terbaru

BISNIS

Polres Gresik Cegah Kejahatan Ritel Berbasis Digital

Kamis, 8 Mei 2025 - 22:42 WIB

Kriminal

Penyebab Kematian Nur Ainia Terungkap, Bukan Karena Kekerasan

Selasa, 6 Mei 2025 - 00:18 WIB