GRESIK — Ketua DPRD Gresik, Syahrul Munir, mendorong pemerintah daerah agar lebih serius menggali potensi aset sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menyampaikan hal ini dalam dialog publik yang di gagas Komunitas Wartawan Gresik (KWG) bertajuk “Memaksimalkan Investasi untuk Meningkatkan PAD dan Menekan Pengangguran” di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jumat (13/6/2025).
Dalam paparannya, Syahrul menekankan bahwa pajak dan retribusi bukan satu-satunya tumpuan PAD. Aset milik daerah yang selama ini belum tergarap maksimal dinilai sangat potensial untuk menghasilkan pendapatan berkelanjutan.
“Jika pemanfaatan aset daerah bisa dimaksimalkan, lonjakan pendapatan akan sangat signifikan, bahkan bisa melampaui kontribusi dari sektor pajak,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendapatan dari Aset Lampaui Target Tahun 2024
Syahrul mencontohkan capaian Pemkab Gresik pada tahun 2024. Saat itu, pendapatan daerah dari sektor aset mampu melampaui target. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa pengelolaan aset yang efektif dapat menjadi sumber PAD utama.
“Ketika aset dikelola dengan baik, bukan hanya PAD yang meningkat, tapi juga membuka peluang kerja. Ini memberikan multiplier effect bagi ekonomi daerah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya keseimbangan dalam menggali sumber pendapatan. Tren kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), kata Syahrul, dapat membebani masyarakat. Maka dari itu, diversifikasi sumber PAD menjadi penting.
“Kalau kita fokus ke optimalisasi aset, efeknya bisa lebih besar. Pemerintah harus serius menggarap potensi ini,” imbuhnya.
Pemkab Gresik Fokus pada Sektor Migas
Plt Bupati Gresik, Asluchul Alif, yang hadir dalam dialog tersebut, menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan PAD, termasuk dari sektor migas. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah sedang memperjuangkan bagi hasil pengeboran migas di wilayah Ujungpangkah.
“Kami terus berupaya meningkatkan pendapatan daerah, termasuk dari sektor migas. Ini sedang kami perjuangkan,” ujarnya.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk memperluas sumber pendapatan dan mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer pusat.

Realisasi APBD Gresik 2025 Triwulan I
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, target PAD Gresik ditetapkan sebesar Rp1,544 triliun. Hingga akhir Maret 2025, realisasi PAD telah mencapai Rp328,47 miliar atau 21,3 persen.
Sementara itu, dana transfer dari pemerintah pusat ditargetkan Rp2,303 triliun, dengan capaian Rp658,52 miliar atau 28,6 persen.
Untuk belanja operasional, dialokasikan Rp2,616 triliun dengan realisasi sebesar Rp412,2 miliar atau 15,8 persen. Sedangkan belanja modal mencapai Rp420,51 miliar, namun baru terealisasi Rp8,06 miliar atau 1,9 persen.
Adapun belanja tidak terduga sebesar Rp20 miliar belum terserap sama sekali. Di sisi lain, belanja transfer dari total Rp786,26 miliar telah terealisasi Rp229,53 miliar atau 29,2 persen.
Dorongan Kolaborasi Antara DPRD dan Eksekutif
Dialog publik ini menjadi momentum sinergi antara DPRD dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini diharapkan mampu memacu inovasi kebijakan, terutama dalam pengelolaan aset daerah dan peningkatan investasi.
Dengan dukungan politik yang kuat, Pemkab Gresik didorong untuk lebih progresif. Langkah-langkah percepatan kebijakan pengelolaan aset harus segera dirumuskan dan dijalankan agar potensi PAD bisa digali maksimal.
Optimalisasi Aset adalah Solusi Nyata
Peningkatan PAD tidak bisa lagi bergantung sepenuhnya pada pajak. Gresik memiliki banyak aset bernilai yang dapat diubah menjadi kekuatan ekonomi baru. Ketika dikelola dengan baik, aset tersebut tidak hanya mengisi kas daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal.
Penulis : Akhmad Sutikhon
Editor : Akhmad Sutikhon