GIRIMU.COM — Kontes Bandeng Kawak 2025 yang digelar pada Rabu (26/3/2025) malam berlangsung meriah, menghadirkan perpaduan tradisi, budaya, dan inovasi dalam pengolahan hasil perikanan. Tidak hanya menjadi ajang kompetisi, kontes ini juga menjadi momentum penting dalam menjaga warisan leluhur, serta mendorong pertumbuhan ekonomi perikanan berbasis budaya di Gresik.
Dibuka langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, gelaran ini dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Muhammad Isa Anshori, yang hadir mewakili Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Nampak hadir pula beberapa kepala daerah di Provinsi Jawa Timur, di antaranya Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari; Wakil Bupati Madiun, Purnomo Hadi; Wakil Bupati Jombang, Salmanudin Yazid, serta perwakilan dari kabupaten/kota lainnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hadir pula dalam event ini, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif; Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Akhmad Washil Miftahul Rachman, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Gresik.
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan, bahwa Kontes Bandeng Kawak bukan sekadar perlombaan, tetapi juga upaya melestarikan tradisi yang diwariskan Mbah Sunan Giri, salah satu tokoh Wali Songo, penyebar ajaran Islam di Gresik .
“Kontes lelang bandeng ini adalah bagian dari tradisi Mbah Sunan Giri yang harus kita jaga. Lebih dari itu, acara ini berdampak besar bagi peningkatan ekonomi perikanan berbasis budaya di Gresik. Kita ingin para petambak bandeng semakin sejahtera,” ujar Bupati Yani.
Di hadapan Kepala Dinas Perikanan Provinsi Jawa Timur, Bupati Yani juga menyampaikan berbagai kendala yang dihadapi para petani bandeng di Gresik. Salah satunya adalah ditiadakannya subsidi pupuk untuk sektor perikanan, serta mahalnya harga pakan ikan, yang semakin membebani biaya produksi budidaya bandeng.

Juara Bertahan
Kompetisi Kontes Bandeng Kawak tahun ini, kembali menobatkan Syaifullah Mahdi, petambak asal Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujung Pangkah sebagai juara I, yang juga diraihnya tahun 2024. Bandeng miliknya berhasil meraih predikat bandeng kawak terbaik dengan bobot 14,6 kg dan panjang 109 cm. Bandeng tersebut telah dipelihara selama 16 tahun, menjadikannya salah satu bandeng kawak terbesar dalam sejarah kontes ini.
Sedangkan juara II, diraih oleh Askin, asal Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujung Pangkah, dengan berat bandeng 11,6 kg, yang telah dipelihara selama 19 tahun. Sementara juara III, diraih oleh Zainal Abidin dari Desa Watuagung, Mengare, Kecamatan Bungah dengan bandeng yang telah dipelihara 10 tahun berberat 8 kg.
Setelah dinobatkan sebagai pemenang utama, bandeng kawak milik petambak Syaifullah Mahdi ini dilelang dalam acara puncak kontes. Hasilnya, ikan raksasa ini berhasil terjual dengan harga Rp 50 juta. Ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam menjaga dan mengapresiasi tradisi ini.
Selain lomba utama, sesi live cooking bersama King Abdi, finalis MasterChef Indonesia, semakin menyemarakkan Kontes Bandeng Kawak 2025. King Abdi menghadirkan berbagai kreasi olahan bandeng yang menggugah selera dan memberikan inspirasi bagi masyarakat serta pelaku usaha kuliner.
Sebagai bentuk apresiasi dan kebersamaan, Pemkab Gresik juga menyediakan ribuan porsi bandeng gratis bagi masyarakat yang hadir. Antusiasme warga sangat tinggi, terbukti dari banyaknya pengunjung yang berbondong-bondong menikmati sajian khas Gresik ini.
Tercatat, hingga saat ini Kabupaten Gresik memiliki luas tambak 17 ribu hektar atau 36% dari jumlah tambak yang ada di Provinsi Jawa Timur. Dengan jumlah tersebut, total produksi yang dihasilkan Kabupaten Gresik mencapai 49 ribu ton per tahun. Diharapkan, ajang tahunan ini semakin memperkuat posisi Gresik sebagai pusat produksi bandeng unggulan di Indonesia. (har)
Post Views: 10