Kabargresik.com – Bisnis kios BBM eceran atau yang biasa disebut Pertamini kian digandrungi masyarakat Gresik. Bahkan dibeberapa titik di kota pudak banyak dijumpai penjual BBM eceran digital maupun manual. Namun, usaha tersebut belum diketahui legalitasnya.
Selain belum diketahui legalitasnya, usaha tersebut bisa membahayakan sebab dalam kios tersebut tidak dilakukan oleh petugas yang profesional.
Untuk mendirikan usaha pertamini tersebut terbilang mudah. Rohman (47), salah satu penjual BBM eceran di seputaran kota Gresik menceritakan mudahnya mendirikan usaha tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setahun silam ia memutuskan untuk mendirikan kios BBM pertamini dengan modal 10 juta rupiah.
Dirinya mengakui tidak diperlukan ijin berbelit-belit untuk mendirikan usaha tersebut. Bahkan bisa dipastikan tidak perlu memerlukan ijin.
“Jualan ini enak untungnya besar, tidak usah ijin pula. namun, kalau jualan di trotoar baru minta ijin ke Satpol PP sebagai pemberitahuan saja,” Katanya kepada Kabargresik.com Selasa (17/10/2017)
Bapak dua anak itu menambahkan, selain usaha tersebut tidak memerlukan ijin dari pihak yang berwenang, proses pemesanan alat untuk berjualan pertamini itu terbilang mudah serta harganya murah.
“ini saya beli dari Bandung, kalau yang manual 10 juta sedangkan yang digital 15 juta, tidak sampai satu minggu bisa dikirim kesini,” tambah dia.
Tak hanya diperkotaan, menjamurnya usaha kios BBM pertamini tersebut juga mudah ditemui di berbagai kecamatan bahkan di pedesaan.
Dari pantauan dilapangan, beberapa penjual BBM eceran pertamini berpotensi menyebabkan kebakaran. Sebab, rata-rata kios tidak dilengkapi alat pemadam kebakaran yang sesuai SOP pendirian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Tak hanya itu, beberapa kios BBM pertamini juga terletak di tempat-tempat yang seadanya seperti trotoar, samping rumah hingga pinggir jalan.
Bahkan kios BBM pertamini yang manual tersebut hanya dipompa serta buatan tangan (bukan pabrik), maka tingkat keamanan alatnya rendah atau bisa dikatakan berbahaya.
BBM yang mudah terbakar itu hanya ditaruh di tong-tong begitu saja, bukan di tangki bawah tanah seperti SPBU yang standar. Keamanannya bisa dikatakan tidak terjamin. (Akmal/k1)