Kabargresik.com – Yayasan pondok pesantren Al-Miftah yang berada di desa Mojopuro wetan, Bungah Kabupaten Gresik berkomitmen mencetak Da’i atau pendakwah yang siap terjun ke masyarakat.
Bukan untuk berdakwah di sekitar pondok, melainkan akan dikirim ke berbagai daerah terpencil seperti Kalimantan, Papua, Sulawesi serta daerah lain yang kekurangan tenaga pengajar bidang agama islam.
Tak hanya dikirim ke berbagai daerah terpencil, nantinya ponpes Al-Miftah juga akan mengirim santrinya ke negara-negara timur tengah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Miftah Mojopuro wetan Bungah, KH. Zainuri menyatakan tujuan peluncuran program pencetak dai atau pendakwah merupakan inisiasinya untuk dikirim ke daerah terpencil.
Sebab kata dia, di daerah seperti Papua, Kalimantan dan Sulawesi dan Sumatera masih butuh banyak tenaga pengajar agama islam.
“Masih banyak di daerah terpencil yang membutuhkan pendakwah. Misal di daerah pedalaman daerah transmigrasi hanya ada satu atau dua pendakwa. Tentunya hal ini sangat kurang” katanya
Untuk menjaring calon pendakwah masa depan yang berkompeten, Gus Zen Panggilan akrab KH Zainuri akan mengirim surat permohonan kepada beberapa pondok pesantren yang ada di Jawa timur untuk mendelegasikan santrinya untuk bisa belajar di ponpes Al-Miftah yang nantinya akan dikirim ke daerah terpencil.
“Kami mengirimkan surat ke berbagai perwakilan ponpes di Jawa timur untuk mendelegasikan santrinya agar bisa belajar di ponpes Al-Miftah. Setelah setahun dua tahun digembleng dan siap mental akan dikirim ke daerah transmigasi” tambah alumnus Ponpes Lirboyo itu.
Beberapa program inovatif yang dilakukan pihak pondok Al-Miftah antara lain Master syariah, Metode cepat membaca kitab kuning dan Bhatsul Masail.
Tak hanya pembelajaran soal agama islam, nantinya santri Ponpes Al-Miftah akan diberikan cara berwirausaha sehingga selain berdakwah, santri juga bisa mandiri di wilayah yang menjadi tujuan dakwah.
Keistimewaan lain bagi santri yang akan dikirim ke daerah terpencil, lanjut Gus Zen, mereka akan diberikan pemahaman bagaimana berwirausaha dengan baik.
Selain itu, dalam perjalanannya, santri dalam naungan pondok pesantren Al-Miftah akan diberikan fasilitas gratis selama pembelajaran berlangsung.
“Santri di ponpes Al-Miftah tidak dipungut biaya sepeserpun. Bahkan, kami memberikan uang saku kepada santri setiap bulannya” jelas pria yang juga pengusaha travel umrah itu.
Selain uang insentif yang diberikan pihak pondok kepada santri, model pembelajaran yang akan dilakukan akan berbeda dengan ponpes pada umumnya.
Nantinya pembelajaran yang dilakukan adalah santai sehingga santri menjadi rileks.
“Pesantren santai maksudnya adalah tidak monoton ngaji saja, pendidikan berbasis karakter, pesantren rileks, sehat, santai, berwirausaha juga” tukasnya.
Selain itu, tenaga pengajar profesional juga dihadirkan oleh pihak pondok pesantren dengan mendatangkan kiai yang berkompeten sehingga santri nantinya siap terjun ke masyarakat. (Akmal/k1)