Semangat Lomba GLHA dan OPL di Kabupaten Gresik
Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (MEK PPA) menyelenggarakan lomba Gerakan Lumbung Hidup ‘Aisyiyah (GLHA) dan Olahan Pangan Lokal (OPL). Kegiatan ini melibatkan seluruh Pimpinan Wilayah, Daerah, Cabang, dan Ranting ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.
Di Kabupaten Gresik, lomba ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Tujuannya adalah memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk menciptakan ketersediaan pangan dan obat sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ranting Kroman Sukses di Tingkat Cabang
Ranting ‘Aisyiyah Kroman, Kecamatan Gresik, berpartisipasi dengan penuh semangat. Di tingkat Cabang, Ranting Kroman berhasil meraih juara pertama dengan kreasi Abon Kalsium yang dibuat dari limbah duri bandeng hasil produksi otak-otak. Mereka juga memenangkan juara kedua dengan cookies kalsium berbahan dasar serupa.
Selain itu, dalam lomba GLHA, Ranting Kroman memperoleh juara kedua. Prestasi ini membawa mereka melangkah ke tingkat Daerah.
Prestasi Gemilang di Tingkat Daerah
Pada lomba tingkat Daerah Kabupaten Gresik, Ranting Kroman kembali membuktikan kualitasnya. Mereka meraih juara pertama melalui kreasi abon duri bandeng, sehingga berhak mewakili Kabupaten Gresik di tingkat Wilayah Jawa Timur.
Untuk persiapan lomba tingkat Wilayah, Ranting Kroman mendapat dukungan penuh. Tim kameramen dari Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik membantu pembuatan video proses pembuatan abon kalsium secara profesional.
Harapan untuk Tingkat Wilayah dan Nasional
Wiwik Indrawati, ketua panitia lomba, berharap abon kalsium ini bisa diproduksi secara lebih profesional. “Semoga jerih payah dari Ranting Kroman membuahkan hasil hingga tingkat Pusat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberdayakan warga ‘Aisyiyah. GLHA diharapkan mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan, sedangkan OPL bertujuan meningkatkan gizi dan pendapatan masyarakat serta membuka peluang pasar bagi anggota sebagai pelaku usaha.
Memberdayakan Perempuan melalui Inovasi
Lomba ini bukan sekadar ajang kompetisi. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana memberdayakan perempuan di bawah naungan ‘Aisyiyah. Pemanfaatan bahan lokal seperti duri bandeng menunjukkan kreativitas tinggi sekaligus meningkatkan nilai ekonomi bahan yang sebelumnya dianggap limbah.
Kontributor: Wiwik Indrawati