Tanda Punahnya Sarung Wedani, Suara Gedogan Makin Tak Terdengar

- Editorial Team

Selasa, 8 November 2016 - 19:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

tenun-sri

kabargresik.com – Desa Wedani kecamatan Cerme yang dahulunya menjadi tempat  usaha sarung khas Gresik kini mulai redup, pasalnya banyak pengusaha kecil yang gulung tikar.

 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam dua tahun terakhir perkembangan produksi sarung tenun tradisional wedani ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, manurut Kabid Perekonomian desa Wedani Bambang menuturkann bahwa produksi sarung tradisional di Wedani menurun sampai 40% “banyak home industri sarung tradisional yang gulung tikar dan tidak bisa produksi lagi di karenakan bahan baku yang mahal” tuturnya. Selasa (8/11).

 

Produksi sarung wedani dahulunya adalah sarung tenun tradisional yang sangat populer di kota Gresik bahkan produksinya sampai di ekspor ke Timur tengah.

Baca Juga :  Mainkan Limbah Sarung Jadi Uang

 

Penurunan produksi ini di tengarai karena biaya yang tinggi sehingga pengusaha kecil tidak bisa memproduksi lagi serta ada permainan harga oleh pengepul sarung yang berada di Madura, Jember dan Surabaya.

 

Tahun ini saja warga yang gulung tikar dan tidak bisa memproduksi lagi mencapai 10 orang. “Tentunya jika harga bahan baku tidak stabil akan lebih banyak lagi pengusaha kecil sarung tradisional Wedani  yang bangkrut” ujar Bambang kepada kabargresik.com

 

Hal ini sangat merugikan masyarakat desa Wedani kecamatan Cerme yang rata-rata berprofesi menjadi penenun sarung. Bahkan banyak masyarakat yang memulai bisnis ke bidang lain karena memang usaha tenun serung sudah tidak seperti dahulu.

Baca Juga :  225 Petenis Junior Ikuti KNTY SG

 

Menurut Arya salah satu warga Wedani yang telah gulung tikar dan tidak bisa memproduksi sarung tenun lagi berucap bahwa ia beralih ke bidang usaha lain karena usaha bisnis sarung sudah tida bisa di harapkan “Saya memutuskan untuk memproduksi tahu saja, karena usaha sarung tenun sudah tidak bisa di harapkan lagi” ucapnya.

 

Jika keadaan ini terus di biarkan oleh pemerintah kabupaten Gresik, tidak menutup kemungkinan akan banyak lagi pengusaha sarung tenun akan bangkrut serta akan cuma jadi cerita di masa depan bahwa Gresik pernah berjaya dalam bidang sarung tenun. (Akmal/k1)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Bos PT BRN Tersangka Illegal Logging Mentawai
KSPPS NU Dukun Bidik Aset Rp 40 M, Fokus Transformasi Syariah
Tragedi Galian C Bungah: Pelajar 10 Tahun Tewas Tenggelam
Komisi VII Desak Petrokimia Efisiensi Distribusi dan Harga Gas
Damkar Gresik Evakuasi Motor Masuk Parit (Komik)
Mengurai Strategi Gizi Seimbang di Lingkar Operasi Smelter PTFI Gresik
Ancaman TBC Gresik: 2.740 Kasus Baru, Mayoritas Usia 30+
Kemudi Gresik: Tambak Raksasa Terjebak Akses dan Irigasi
Berita ini 7 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 21:20 WIB

Bos PT BRN Tersangka Illegal Logging Mentawai

Minggu, 30 November 2025 - 13:30 WIB

KSPPS NU Dukun Bidik Aset Rp 40 M, Fokus Transformasi Syariah

Jumat, 28 November 2025 - 15:35 WIB

Tragedi Galian C Bungah: Pelajar 10 Tahun Tewas Tenggelam

Kamis, 27 November 2025 - 19:11 WIB

Komisi VII Desak Petrokimia Efisiensi Distribusi dan Harga Gas

Rabu, 26 November 2025 - 23:18 WIB

Damkar Gresik Evakuasi Motor Masuk Parit (Komik)

Berita Terbaru

DCKPKP Gresik memaparkan capaian pembangunan 2025, mulai revitalisasi RTLH, reservoir air bersih, hingga proyek strategis Bawean.

PEMERINTAHAN

DCKPKP Gresik Paparkan Capaian Pembangunan Sepanjang 2025

Rabu, 3 Des 2025 - 12:20 WIB

Sekolah Rakyat Gresik melaksanakan assessment semester ganjil dengan fokus kesehatan, gizi, dan pembelajaran dasar bagi siswa desil 1 dan 2.

PENDIDIKAN

Assessment Semester Ganjil Sekolah Rakyat Gresik Dimulai

Rabu, 3 Des 2025 - 11:44 WIB