kabargresik.com – Ada yang unik saat proses belajar mengajar di SD Muhammadiyah 1 Manyar, kamis (19/7).
Uniknya adalah proses kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan secara normal seperti biasanya, melainkan diganti dengan melakukan proses pemilihan ketua kelas yang diadakan serentak mulai dari kelas I sampai kelas VI seperti pemilihan kepala daerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada ketua pelaksanaan pencalonan ketua kelas yang melaksanakan tugas seperti KPU, ada calon ketua kelas, ada pendukung dan ada poster untuk mendukung calon ketua kelas.
Berlangsung di aula lantai 4, para siswa dan siswi antusias mengikuti pemilihan ketua kelas. Salah satu siswa menyatakan bahwa pemilihan ketua kelas secara langsung ini menyenangkan, “suka, kayak coblosan-coblosan pas pemilu,” kata Naura, siswa kelas VI.
Selain itu ada juga kampanye seru dari siswa yang dicalonkan. Siswa yang dicalonkan berorasi di depan teman-temannya layaknya politikus handal yang sedang kampanye di depan khalayak ramai.
“Jika saya menjadi ketua kelas, program saya adalah ingin menjadikan kelas ini bersih, disiplin,” ujar salah satu calon ketua kelas.
Berbeda dari yang lainnnya, pilkalas di SD Muhammadiyah Manyar ini menggunakan elektronik voting atau e-voting dengan menggunakan perangkat komputer dan smartphone demi menentukan sosok yang pas sebagai ketua kelas.
Harianto, waka kesiswaan SD Muhammadiyah 1 Manyar mengatakan e-voting ini dilakukan sebagai sarana pembelajaran bagi siswa dan siswi untuk mengamalkan mata pelajaran pendidikan kewaeganegaraan. Ia menambahkan bahwa e-voting merupakan salah satu alternatif untuk pemilu yang efesien.
“Seperti di Malaysia, sehari selesai voting, malam diketahui hasilnya dan disetujui pihak kerajaan, pagi langsung dilantik,”imbuhnya.
Ia berharap semoga pemerintah melihat ini, dan mudah-mudahan pemilu di Indonesia biasa menggunakan e-voting dalam pelaksanaannya.