Kabar Gresik – Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 menyisakan persoalan terkait penerimaan siswa berkebutuhan khusus (ABK). Beberapa laporan menyebut adanya diskriminasi terhadap murid ABK yang masuk melalui jalur reguler.
Kepala UPT Layanan Pendidikan ABK Gresik, Renyta Yuniarti Ningtyas, membenarkan laporan tersebut dan meminta sekolah tetap memberikan layanan pendidikan yang layak.
“Stop diskriminasi, terima dia seperti penerimaan anak reguler,” tegasnya.
Renyta menjelaskan pihaknya telah melatih guru di 116 SD dan SMP di Gresik. Guru-guru tersebut akan mendampingi proses belajar siswa ABK di sekolah masing-masing.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Anak ABK dipastikan bisa masuk ke sekolah yang gurunya terdaftar ikut pelatihan,” jelasnya.
Ia menambahkan, Gresik telah menetapkan aturan sekolah inklusif melalui Peraturan Bupati, yang mengharuskan setiap sekolah menerima minimal satu hingga maksimal tiga siswa ABK.
“Diharapkan semua sekolah bisa menerima anak berkebutuhan khusus,” ujarnya.
Bagi siswa ABK yang mengalami kendala saat SPMB, pihak UPT siap memberikan rekomendasi. “Silakan mendatangi UPT Layanan Pendidikan ABK Gresik, akan kita beri surat rekomendasi,” pungkas Renyta.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Akhmad Sutikhon