Layanan transportasi umum bus Transjatim Koridor III yang melayani rute Mojokerto-Gresik semakin diminati masyarakat. Namun, warga Kecamatan Cerme berharap adanya tambahan halte untuk mendukung aksesibilitas mereka.
Keluhan Jarak Halte yang Terlalu Jauh
Warga di wilayah Cerme Lor harus menempuh jarak cukup jauh untuk menggunakan layanan bus Transjatim. Pilihan terdekat adalah halte Transjatim di Morowudi Cerme yang berjarak sekitar 3,3 kilometer atau terminal Bunder yang lebih jauh, mencapai 8,2 kilometer.
“Halte terakhir masih di Jalan Raya Morowudi. Kejauhan juga kalau orang Cerme naik ke Terminal Bunder,” ujar Agus Usman, salah satu warga Cerme, pada Selasa (14/1/2025). Agus menambahkan bahwa wilayah Cerme Lor memiliki kepadatan penduduk tinggi, dengan banyak warga yang bekerja di Gresik kota, Manyar, hingga Surabaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Usulan Penambahan Halte
Warga melalui Asosiasi Kepala Desa (AKD) telah meminta Dishub Gresik untuk mengusulkan penambahan halte ke Dishub Provinsi Jawa Timur. Namun, hingga kini permintaan tersebut belum terealisasi.
“Keberadaan moda transportasi Transjatim harus menjangkau wilayah padat penduduk agar pemanfaatannya lebih optimal,” jelas Agus Usman yang bekerja di Kecamatan Kebomas.
Senada dengan Agus, Lazimat, warga perumahan di Dungus, juga menyampaikan harapannya. Menurutnya, jarak menuju halte di Morowudi atau terminal Bunder masih terlalu jauh bagi warga Cerme.
“Jauh mas, harapannya ada halte yang dekat, terutama di wilayah padat penduduk. Bagaimana warga Cerme kalau mau naik koridor Gresik-Balongpanggang atau menuju Surabaya,” ungkap Lazimat.
Diharapkan Solusi Segera
Masyarakat berharap Dishub Provinsi Jawa Timur dapat mempertimbangkan usulan ini untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan pengguna layanan Transjatim, khususnya di wilayah Cerme yang memiliki potensi pengguna cukup besar.
Penulis : Daniel Andayawan
Editor : Tiko