Kabargresik_ Pasien DBD bernama Ganas vijays Muhammad Aslam Bech bin Irsyad anak dari Irsyadul Ibad atau biasa dipanggil Vijays (9 tahun) warga Desa Wonokerto Kecamatan Dukun meninggal dunia di RS Semen Gresik, pasien sempat dirawat selama 3 hari.
”Semula,korban hanya merasa demam dan suhu badan agak tinggi,tetapi ternyata ia terserang DBD.Korban meninggal dunia Jumat(23/) sekitar pukul 10.30 dan sore ini akan dimakamkan di Desa Wonokerto Kecamatan Dukun.”Ujar Imron kerabat korban.
Pada musim penghujan, pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Gresik makin meningkat, namun dibandingkan pada bulan yang sama di tahun 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Kabupaten Gresik mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, jingga minggu ke 2 bulan januari 2015 tercatat 18 orang sementara itu pada Januari 2014 yang terkena DBD tercatat 26 orang.
Menurut kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik dr Sugeng Widodo, jumlah tersebut yang tercatat sebagai pasien di RS Ibnu Sina.
“Mungkin bisa lebih, karena data dari rumah sakit swasta belum masuk ke kami,” terang dr Sugeng saat dikonfirmasi wartawan dikantornya, Jumat (23/1/2015).
Diketahui, dalam perhitungan angka statistik pasien di RSUD Ibnu Sina, tahun 2013 memiliki jumlah pasien yang terserang DBD lebih banyak dibanding tahun kemarin. Pasalnya, di tahun 2013 pasien pengidap DBD di RSUD Ibnu Sina tercatat sebanyak 116 orang per Januari, sedang tahun 2014 sebanyak 26 orang perjanuari.
Dikhawatirkan pasien suspect DBD ini terus bertambah, soalnya curah hujan di wiayah Kabupaten Gresik masih cukup tinggi. Untuk tahun 2015 dalam bulan Januari hingga minggu terakhir tercatat ada 18 penderita. Dari data yang dihimpun, hingga saat ini pasien DBD yang masih dirawat di RSUD Ibnu Sina sebagian besar terdiri dari anak-anak dan remaja.
Ada 4 kecamatan masing-masing Gresik, Kebomas, Manyar dan Duduksampeyan yang rawan demam berdarah dengue (DBD). Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, ke 4 daerah itu saat ini masih dalam pemantauan selama musim hujan, guna menekan angka penderita, begitu juga diwiliyah lainnya di Gresik.
“Kami juga memprioritaskan kader kesehatan serta posyandu untuk diberdayakan sebagai tenaga penyuluh khususnya di wilayah padat,” terang dr.Sugeng Widodo.
Ditambahkan Sugeng, selain memantau wilayah-wilayah kecamatan terkait endemis DBD, tim Dinas Kesehatan Gresik juga menggerakkan tim Jumantik di desa-desa hingga RT serta melayani permintaan fogging di lokasi yang rawan demam berdarah.
Kendati pada akhir Januari 2015 belum diperoleh tentang jumlah penderita DBD, tapi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik telah menerjunkan sejumlah petugas ke lokasi yang dianggap rawan. Upaya lain dilakukan untuk memberikan bubuk abate kepada warga supaya perkembangbiakan nyamuk berkurang.
Dari pantauan beberapa rumah sakit di Gresik, pasien DBD tidak mengalami jumlah kenaikan yang cukup signifikan. RSUD Ibnu Sina, di bulan Januari ini saja tercatat 9 penderita. Diantaranya 6 diusia anak-anak dan sisanya orang dewasa.
Sementara itu pasien DBD Vivanda bin Irsyad(9 tahun) warga Desa Wonokerto Kecamatan Dukun meninggal dunia di RS Semen Gresik, pasien sempat dirawat selama 3 hari.
”Semula,korban hanya merasa demam dan suhu badan agak tinggi,tetapi ternyata ia terserang DBD.Korban meninggal dunia Jumat(23/) sekitar pukul 10.30 dan sore ini akan dimakamkan di Desa Wonokerto Kecamatan Dukun.”Ujar Imron kerabat korban. (Syafik)
Editor: sutikhon