Kabar Gresik – Dusun Biyodo, Desa Beton, Kecamatan Menganti, tampil semarak menyambut HUT ke-80 RI. Warga empat RT setempat (RT 11, 12, 13, dan 14) menghias kampung dengan lampu warna-warni dan miniatur ikon kota di Indonesia, tokoh proklamasi, hingga burung Garuda.
Yang membuat kagum, seluruh biaya pembangunan mencapai ratusan juta rupiah berasal dari swadaya warga. Setiap rumah menabung Rp400-500 ribu per tahun, dicicil sejak usai Agustus hingga jelang perayaan tahun berikutnya.
Kepala Dusun Biyodo, Abdul Kohar, mengatakan tema tahun ini adalah “Kota Lama Indonesia”. “Ada miniatur Jembatan Suramadu, Burung Garuda, Monumen Bung Karno. Karya ini bentuk persatuan warga di tengah perbedaan suku, ras, dan agama,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain mempercantik kampung, kegiatan ini membuka peluang ekonomi warga. Selama perayaan, hanya warga Dusun Biyodo yang diperbolehkan berjualan untuk menarik pengunjung dari luar.
Salah satu penggagas miniatur Garuda, Suparlan, menyebut proses pembuatannya memakan waktu sebulan. “Burung Garuda dipilih karena menjadi lambang persatuan, apalagi di RT 14 warganya beragam agama, dari Islam, Hindu, hingga Kristen. Kami ingin hidup rukun dan damai,” katanya.
Tradisi kampung hias Biyodo menjadi magnet wisata dadakan. Banyak pengunjung datang untuk berfoto dan menikmati kuliner malam, menjadikan perayaan kemerdekaan sekaligus penggerak ekonomi desa.
Editor : Akhmad Sutikhon











