Sekitar 5000 buruh di Kabupaten Gresik yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Logam Dan Mesin ( FSP LEM )Seluruh pekerja Seluruh Indonesia ( SPSI ), menyuarakan aspirasi terkait kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota tahun 2021 di depan kantor bupati Gresik ,JL. wahidin sudirohusodo .No. 245. Selasa (17/11/2020) siang.
Serikat Pekerja / serikat Buruh (SP/SB)yang tergabung dalam Aliansi Buruh Gresik bersama seketariat Bersama ( SEKBER ) melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Gresik Untuk
kenaikan upah sebesar 645.000 untuk upah minimum pada 2021 nanti.
Sesuai perhitungan kebutuhan pokok ditengah wabah covid-19 yang telah ditetapkan oleh ketua Dewan pengupahan Gresik, Permintaan tersebut akan disampaikan kepada gubernur Jawa timur. Khofifah Indar Parawansa dan Kantor Disnaker Jatim.
” Buruh Gresik juga meminta bupati Gresik, Sambari Halim Radianto untuk menolak Usulan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik yang merekomendasikan agar UMK 2021 Harus diturunkan dari 4.197.030 menjadi 3.297.030 yang dianggap buruh tidak masuk akal.
Buruh menolak UMK Gresik 2021 Diturunkan Dan UMK 2021 Harus dinaikkan sesuai perhitungan Dewan pengupahan Gresik sebesar 4.842.030 Karena masyarakat dan Pekerja Gresik masih banyak yang kekurangan Ekonomi Turut Jokowido selaku anggota SEKBER Gresik dalam orasinya.
Sampai jam 18.00 masa aksi masih bertahan dengan memblokade jalan sambel menunggu hasil rekomandasi UMK dari Bupati Gresik Untuk dibawah ke kantor gubernur Jatim .
“KetuaDewan Pimpinan Cabang (DPC) LEM SPSI Ali Muchsin SH. Menegaskan, dikarenakan bupati Gresik Sambari Halim Radianto sedang berada di Batu malang beliau sanggup menemui buruh besok Rabu 10/11/20 Dan besok Buruh Gresik Harus kembali ke kantor Bupati Gresik karena UMK Gresik harus naik sesuai perhitungan Dewan pengupahan Gresik,sekaligus masa aksi dibubarkan. (Riduwan/tik)