Kabar gresik_ Perkembangan alat kontrasepsi pria kini makin maju, seorang penemu dari Jerman, menemukan cara untuk mencegah keluarnya sperma saat berhubungan badan dengan alat yang berfungsi sebagai saklar.
Alat yang dikembangkan oleh Clemens Bimek ini disebut saklar penis. Atau, lebih tepatnya, sebuah saklar sperma, mengingat ini sama sekali tidak mempengaruhi penis, hanya sperma.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Alat kontrasepsi ini oleh Clemens Bimek dipatenkan oleh Bimek Spermatic Duct Valve (SDV). Alat ini merupakan sebuah saklar kecil yang dapat ditanamkan ke dalam saluran sperma atau vas deferens, yang terletak di testis.
Dengan mengklik tombol saklar melalui kulit skrotum, pemakainya dapat menghentikan aliran sperma. Dijelaskan, dalam hal ini lelaki tetap masih bisa ejakulasi. Hanya saja tidak mengandung sperma.
Alat ini berfungsi dengan cara yang mirip vasektomi, namun sperma ‘dimatikan’ melalui saklar yang reversibel, dan mudah dikendalikan oleh pemakainya.
Sejauh ini, Bimek adalah satu-satunya yang memiliki SDV, dan mengatakan teknologi ini dapat ‘mengubah dunia’.
Ya, pikirkan saja, bahwa tidak ada lagi hormon ke seluruh tubuh Anda dan Anda juga tidak perlu terus mengingat lagi untuk menggunakan kondom.
Implan yang ditanamkan memiliki panjang kurang dari 2 cm dan beratnya hanya 2 gram. Operasi kecil dapat dilakukan, dengan implan dimasukkan melalui sayatan kecil dengan anastesi lokal di bagian bawah.
Setelah itu, Anda hanya membutuhkan waktu 3 sampai 6 bulan untuk menunggu saklar mulai berfungsi dengan baik. Ini untuk memastikan bahwa semua sperma yang tersisa tidak ‘berkumpul’ di kelenjar Anda, jadi selama masa menunggu, Anda tetap harus menggunakan alat kontrasepsi lain.
Tapi setelah itu, Bimek SDV akan berfungsi selamanya.
Jika Anda sedang dalam program memiliki anak bersama pasangan, Anda hanya harus memindahkan saklar ke posisi ‘on’ dan sperma langsung akan mulai mengalir seperti biasa.
Apakah alat ini aman 100 persen, Bimek SDV saat ini sedang perjuang untuk persetujuan medis. (K1))