Kabargresik _ Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik berencana memaksimalkan semua dana yang didapat dari pemerintah untuk kelangsungan kemajuan dunia pendidikan. Hal itu dibuktikan akan adanya Surat Edaran (SE) dari Kepala Dinas Pendidikan kepada semua Lembaga Sekolah berstatus Negeri. Harapannya, tidak lain adalah jangan sampai ada pelanggaran dengan pungutan-pungutan atau tarikan yang mengakibatkan wali murid terbebani.
Namun, hingga saat ini surat edaran tersebut belum dilayangkan ke sekolah sekolah Negeri yang berada di wilayah Kabupaten Gresik. Alasan nya masih perlu lagi perevisian terkait redaksionalnya, setelah digodok kembali dengan pihak pihak terkait. Surat Edaran tersebut diharapkan pada tahun 2016 ini, tidak adalagi laporan-laporan dari masyarakat seperti tahun-tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Disampaikan Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Nur Maslicha berharap tidak ada lagi pungutan atau tarikan di Sekolah Menengah Atas. Sebab, sebentar lagi akan dipersiapkan Ujian Nasional berbasis Komputer maupun manual. Intinya, kegiatan yang ada kaitannya dengan dana hatus sudah tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) yang sudah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan.
“Tiga pilar yang harus terlibat dalam dunia pendidikan harus bisa bersinergi, jadi kita minta ada pertanggungjawaban dari sekolah kepada wali murid, artinya harus ada transparansi dan jujur itu saja. Terkait SE memang secepatnya kita berikan ke Sekolah Sekolah Negeri, harapan kita sekolah negri khususnya bisa bersih dari pungutan yang membebankan walu murid,” tegas Nur Maslicha di ruang kerjanya, Senin 4/01/2016.
Dirinya juga mengklaim sejumlah sekolah Negeri dan Swasta yang mengikuti Ujian Nasional berbasis komputer (CBT) sudah terverifikasi dan siap. Ia menambahkan tidak ada lagi pungutan pungutan kepada siswa terkait biaya ujian atau penarikan membeli perangkat komputer. Dikarenakan sekolah tersebut sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah Daerah maupun pusat.
Diketahui, ada 11 Lembaga SMA Negeri sebanyak 2.979 peserta yang akan mengikuti UN dan SMA Swasta sebanyak 38 Lembaga dengan peserta sebanyak 2.588 siswa. Untuk Madrasah Aliyah Negeri ada 2 Lembaga dengan 535 peserta,
Swasta 61 Lembaga dengan peserta yang akan mengikuti UN sebanyak 3.365 siswa. Sedangkan SMK Negeri 4 Lembaga dengan peserta UN sebanyak 1.046 siswa, dan SMK Swasta 40 Lembaga dengan peserta UN sebanyak 4.111 siswa.
“Total peserta UN yang rencananya akan digelar pada tanggal 4,5 dan 6 bulan April 2016, total 14.624 peserta bersiap mengikuti UN. Baik itu berbasis komputer atau manual, amanah mencerdaskan bangsa itu harus di pegang teguh, apalagi kita masuk ke MEA kita harus bersaing dalam tehnologi didunia pendidikan,” pungkas nya. (rud/k2)