Musim hujan yang sedang berlangsung meningkatkan kekhawatiran terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah (DB) di Dusun Kandangasin, Desa Wringinanom. Sebagai langkah preventif, Kepala Dusun Aris Pahlevi bersama Jainuri Agung, Ketua RW 03, dan para Ketua RT setempat melaksanakan kegiatan fogging massal pada Minggu (19/01/2025).
Langkah Preventif untuk Membasmi Nyamuk Aedes Aegypti
Kegiatan fogging dilakukan secara menyeluruh di seluruh rumah warga, fasilitas umum, dan lembaga pendidikan. Sasaran fogging meliputi 198 rumah, 2 masjid, 2 musholla, dan 2 lembaga pendidikan di wilayah RT 01 hingga RT 03, RW 03 Dusun Kandangasin. Langkah ini merupakan respons atas usulan para Ketua RT, yaitu Ahmad Hikmawan (RT 01), Rusianto (RT 02), dan Dadang (RT 03), mengingat tingginya risiko penyakit DB selama musim hujan.
Peran Perusahaan dan Kolaborasi Warga
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah ketersediaan alat fogging. Namun, berkat kerja sama dengan Pabrik Miyako, alat fogging berhasil dipinjamkan melalui bantuan Faris, seorang karyawan perusahaan tersebut. Pembiayaan kegiatan ini berasal dari kas RT 1,2,3 dan RW3 dusun Kandangasin.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami bangga bisa membantu warga dalam kegiatan ini. Semoga langkah ini memberikan hasil maksimal,” ujar Faris.
Proses dan Partisipasi Warga
Kegiatan fogging dimulai sejak pagi hari, waktu optimal ketika nyamuk aktif. Para petugas menyemprotkan asap fogging ke rumah-rumah, masjid, musholla, dan lembaga pendidikan. Warga juga turut membantu dengan membuka pintu dan jendela agar asap menjangkau seluruh ruangan.
Selain fogging, warga diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui program 3M (Menguras, Menutup, dan Mengubur). “Kami harap warga dapat terus menjaga kebersihan meskipun fogging telah selesai,” ujar Aris Pahlevi.
Harapan dan Evaluasi
Jainuri Agung menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah proaktif untuk melindungi kesehatan warga. “Kami juga mengimbau warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, terutama genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” jelasnya.
Setelah kegiatan ini, perangkat desa akan melakukan evaluasi dan pemantauan lebih lanjut. Jika ditemukan kasus baru, langkah tambahan akan segera diambil. “Kerja sama antara perangkat desa, warga, dan pihak luar menjadi kunci keberhasilan,” tutup Aris Pahlevi.
Dengan pelaksanaan fogging dan edukasi yang terus dilakukan, diharapkan Dusun Kandangasin dapat terbebas dari ancaman Demam Berdarah.
Penulis : Rahmat Syayid Syuhur
Editor : Akhmad Sutikhon