Ibu Anak Meninggal Diduga RS Lamban Melayani

- Editorial Team

Rabu, 24 April 2013 - 20:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabar Gresik_Seorang ibu yang melahirkan di rumah sakit Ibnu Sina Gresik meninggal dunia bersama sang cabang bayi saat proses persalinan, diduga pihak rumah sakit mentelantarkan pasien yang ikur program Jaminan Persalinan (Jampersal)

Ibu muda ini adalah Dian Agustin Dewi Lestari (20) warga Desa Gadung, Kecamatan Driyorejo, Gresik menyebabkan meninggal bersama anaknya di kandungan.

Akibat kejadian itu, suami korban Agus Budianto (24), mengadukan pelayanan kesehatan RSUD Ibnu Sina ke DPRD Gresik lewat F-PDIP. Dalam penuturan Agus Budianto, sebelum istrinya meninggal dunia terlebih dulu dibawa ke bidan desa (Suwenti). Selanjutnya, diminta dirujuk ke RSUD Ibnu Sina karena perlengkapannya tidak lengkap.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ironisnya, saat dibawa ke rumah sakit malah ditelantarkan di ruang persalinan. Korban mengalami kejang-kejang sehingga meninggal dunia bersama anaknya yang masih di kandungan.

“Saya datang ke DPRD Gresik menuntut keadilan. Sebab, RSUD Ibnu Sina tidak meminta persetujuan saya sebagai keluarga. Tapi langsung dibawa ke Ibnu Sina. Malah saya hampir tidak tahu,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (24/04/2013).

Baca Juga :  Cegah Sperma Keluar Dengan Saklar

Agus Budianto menambahkan, saat istrinya dirawat di RSUD Ibnu Sina hanya mendapat perawatan dikasih infus dan alat detak jantung. Namun, sampai Sabtu (20/4) belum ada penanganan, padahal sejak awal korban sudah mengalami pembukaan satu proses melahirkan. Hanya diberi obat pendorong kelahiran.

“Sejak itu istri saya terasa sesak dadanya. Meski sesak dibiarkan sampai malam. Akhirnya pukul 01.00 WIB saya memanggil perawat, e malah tidur. Terus istri saya masih sesak napasnya sampai Minggu (21/4) pagi juga dibiarkan saja,” tambahnya.

Karena sesaknya kian parah dan oksigen di dinding tidak aktif, pihak keluarga meminta penggantian tabung. Lagi-lagi dipersulit karena pasien menggunakan program jampersal. Akhirnya, pihak keluarga korban menyetujui mengganti uang dan pihak rumah sakit mengganti oksigen tabung.

Kekhawatirannya terbukti, korban kejang sekitar pukul 11.30 WIB. Hal itulah mendasari keluarga meminta untuk dilakukan operasi caesar. Namun lagi-lagi dipersulit, meminta status pasien jampersal dicabut.

Baca Juga :  Baznas Lumajang Dan Pamekasan Belajar Zakat Profesi Di Gresik

“Kami sepakat mencabut, tapi tetap tidak boleh. Meski sebenarnya kami mengajukan caesar sejak dari awal. Pihak rumah sakit menganggap tidak perlu operasi caesar. Akhirnya istri saya meninggal,” beber Agus.

Atas kejadian ini lanjut Agus Budianto, dirinya bersama bibinya meminta pertanggung-jawaban RSUD Ibnu Sina Gresik dengan datang ke DPRD. “Saya berharap lewat anggota dewan, kami meminta keadilan,” tuturnya.

Wakil Ketua F-PDIP DPRD Gresik Mujib Ridwan yang menerima keluan pasien,  berjanji melaporkan kasus ini ke pimpinan untuk dilakukan klarifikasi. “Kami segera memanggil bidan desa dan Dirut RSUD Ibnu Sina beserta Dinas Kesehatan untuk dimintai klarifikasi,” terangnya.

Sementara itu, secara terpisah Dirut RSUD Ibnu Sina Gresik dr Endang Puspitowati saat dikonfirmasi wartawan mengatakan semua prosedur telah dilakukan secara medis. “Saya menduga pihak keluarga korban yang memberi minuman obat di luar ketentuan rumah sakit. Setelah diberi minum obat itu, pasien muntah lalu jiwanya tak tertolong,” ungkapnya. (tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga
Usai Makan Roti Canai, Perempuan Asal Lamongan Muntah dan Meninggal di Puskesmas
Di Hari Santri Suasana Kantor Bupati Gresik Jadi Bak Pesantren
Pemuda Muhammadiyah Sidayu Minta Relokasi Shelter Feeder TransJatim
Wabah Muntaber Serang Anak-Anak di Pulau Bawean
TPS Jaksa Agung Gresik Ditutup Mulai 15 Oktober
Perbaikan Jalan Brotonegoro Capai 40 Persen
Ojol Gresik Antusias Ikuti Cek Kesehatan Gratis
Berita ini 20 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:39 WIB

Pengobatan Gratis Mambaus Sholihin Sasar 700 Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:17 WIB

Usai Makan Roti Canai, Perempuan Asal Lamongan Muntah dan Meninggal di Puskesmas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Di Hari Santri Suasana Kantor Bupati Gresik Jadi Bak Pesantren

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Pemuda Muhammadiyah Sidayu Minta Relokasi Shelter Feeder TransJatim

Jumat, 17 Oktober 2025 - 15:12 WIB

Wabah Muntaber Serang Anak-Anak di Pulau Bawean

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Belajar sambil Bermain, Siswa SD Almadany Outbound di Taman Dolan Batu

Kamis, 23 Okt 2025 - 23:08 WIB

Puluhan ikan sepat mati di drainase depan Kantor Pemkab Gresik diduga akibat limbah rumah tangga atau penyetruman ikan.

Lingkungan

Puluhan Ikan Sepat Mati di Drainase Gresik

Kamis, 23 Okt 2025 - 22:00 WIB

DPRD Gresik menyoroti efektivitas penyertaan modal daerah ke PT Gresik Migas dan mempertanyakan dampaknya terhadap PAD.

Suara Dewan

DPRD Gresik Soroti Efektivitas Modal Daerah di Gresik Migas

Kamis, 23 Okt 2025 - 21:42 WIB

Muhammadiyah Gresik

Semangat Menabung Siswa SD Almadany Tak Surut oleh Guyuran Hujan

Kamis, 23 Okt 2025 - 14:07 WIB