Ini Alasan Kadis PUTR Gresik Hanya Mampu Selesaikan 50% Penanganan Kali Lamong Selama 4 Tahun

- Editorial Team

Sabtu, 15 Januari 2022 - 00:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik Achmad Hadi, menargetkan penanganan Kali Lamong pada pemerintahan Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Wabup Aminatun Habibah (Bu Min) periode 2021-2024 atau 4 tahun bisa rampung 50 persen.

Dengan begitu, dari total panjang Kali Lamong yang membentang di wilayah Kabupaten Gresik sepanjang sekitar 58 kilo meter (km) bisa dituntaskan sekitar 29 km.

Pernyataan tersebut disampaikan Hadi, didampingi para kepala bidang (kabid) saat ngobrol santai dengan Komunitas Wartawan Gresik (KWG), di Hotel Horison Gresik Kota Baru (GKB), Jumat (14/1/2022).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Hadi, Pemkab Gresik melalui DPUTR, Dinas Pertanahan (Distan), dan Balai Besar Wilayah Solo (BBWS), dibantu pihak ketiga,  telah melakukan beberapa langkah untuk penanganan Kali Lamong agar tak kembali meluap pada musim hujan.

Di antaranya, melakukan pengerukan dan perbaikan tanggul di Kali Lamong dan Anak Kali Lamong.

“Alhamdulilah, hasilnya cukup bagus, pasca adanya penanggulan dan pengerukan saat Kali Lamong meluap kemarin durasinya tak lama. Jadi, cepat surut,” ungkapnya.

Lebih jauh Hadi menjelaskan, untuk penanggulan atau pembuatan parapet dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2021, telah dilakukan penanggulan sepanjang 1,5 km di wilayah Kecamatan Cerme, seperti di Desa Jono dan sekitarnya.

Baca Juga :  Menteri PANRB Beri Nilai BB Atas Kinerja Pemkab Gresik

“Untuk parapet atau penanggulan di Desa Jono dan sekitarnya ada anggaran dari BBWS sebesar 98 miliar  setelah lelang dari pagu Rp 100 miliar di tahun 2021,” paparnya.

“Tentunya, lahan Kali Lamong yang ditanggul setelah dibebaskan lahannya oleh Pemkab Gresik,” imbuhnya.

Sementara untuk pengerukan dengan mengambil sedimentasi baik Kali Lamong maupun  Anak Kali Lamong telah dilakukan DPUTR  di Kecamatan Cerme, Benjeng dan Bolongpanggang, baik dengan kontraktual maupun swakelala. Termasuk, ada bantuan dari pihak ketiga dari CSR (corporate social responsibility).

“Ini terus akan kami lakukan secara bertahap menyesuaikan anggaran. DPUTR sambil menunggu anggaran akan tangani yang krusial, sport-sport yang dianggap paling rawan menyebabkan air meluap ,” terrangnya

Hadi menyebutkan, untuk tahun 2022  di DPUTR ada alokasi anggaran Rp 11 miliar untuk penanganan Kali Lamong. Anggaran tersebut di antaranya akan digunakan untuk melanjutkan pengerukan.

Kemudian, di Dinas  Pertanahan (Distan)  di tahun 2022 ada anggaran pembebasan lahan untuk penanganan Kali Lamong sebesar Rp 61 miliar.

“Mengingat Distan pada Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru gabung dengan DPUTR maka pembebasan lahan nanti ditangani DPUTR,” jelasnya.

Hadi mengaku belum tahu berapa ploting anggaran yang akan diberikan Kementerian PUTR untuk penanganan Kali Lamong di tahun 2022.

Baca Juga :  Kali Lamong Meluap 3 Kecamatan Terendam

Ia berharap anggaran yang diberikan lebih besar dari tahun 2021, sehingga penanganan Kali Lamoang bisa lebih cepat.

“Saat ini, kami belum tahu berapa anggaran yang diberikan. Tapi pemerintah pusat itu sewaktu-waktu bisa  lakukan pergeseran atau pengalian anggaran. Mudah-mudahan dapat tambahan

Saat ini, kami belum tahu berapa anggaran yang diberikan. Tapi pemerintah pusat itu sewaktu-waktu bisa  lakukan pergeseran atau pengalian anggaran. Mudah-mudahan dapat tambahan besar untuk Kali Lamong,” harapnya.

Ditambahkan, berdasarkan Perpres No.80 Tahun 2019, tentang percepatan pembangunan di wilayah Gerbangkertasusila, bahwa pemerintah pusat menganggarkan untuk penanganan Kali Lamong yang membentang di wilayah Gresik, Lamongan, Surabaya, dan kabupaten sekitar sebesar Rp 1,040 triliun.

“Mudah-mudahan Kali Lamong cepat teratasi,” harapnya.

Pada kesempatan ini Hadi juga menyatakan, bahwa DPUTR juga memaksimalkan kantong-kantong tempat penyimpanan air dan pembuatan tempat penampuang air hujan.

Langkah ini dilakukan agar saat musim hujan air tak terbuang semua, tapi juga  bisa ditampung untuk kebutuhan masyarakat.

“Sehingga, pada saat musim kemarau air bisa dimanfaatkan oleh masyarakat seperti untuk pertanian dan lainnya,” pungkasnya. (Tik)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Info Grafis 100 Hari kepemimpinan Yani-Alif
Analisis Kinerja Ekonomi dan Ketenagakerjaan Kabupaten Gresik 2023-2025
Plt Bupati Gresik Jawab Pandangan Fraksi DPRD Terkait Ranperda RPJMD dan Pajak Daerah
PLt Bupati Gresik Salurkan Bantuan untuk Petani Terdampak Banjir
Satpol PP Gresik Tertibkan Pegawai Nongkrong di Warkop saat Jam Kerja
Gubernur Khofifah Borong Bandeng Jumbo di Pasar Bandeng Gresik 2025
Gubernur Khofifah Tinjau Pasar Pangan Murah Ramadhan, Harga Lebih Terjangkau
Silaturahmi Forkopimda Gresik dan Serikat Pekerja, Bahas Hubungan Industrial
Berita ini 5 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 22:55 WIB

Info Grafis 100 Hari kepemimpinan Yani-Alif

Kamis, 12 Juni 2025 - 23:45 WIB

Analisis Kinerja Ekonomi dan Ketenagakerjaan Kabupaten Gresik 2023-2025

Senin, 2 Juni 2025 - 20:45 WIB

Plt Bupati Gresik Jawab Pandangan Fraksi DPRD Terkait Ranperda RPJMD dan Pajak Daerah

Rabu, 28 Mei 2025 - 21:21 WIB

PLt Bupati Gresik Salurkan Bantuan untuk Petani Terdampak Banjir

Selasa, 20 Mei 2025 - 21:39 WIB

Satpol PP Gresik Tertibkan Pegawai Nongkrong di Warkop saat Jam Kerja

Berita Terbaru

PENDIDIKAN

Sekolah Rakyat Gresik Mulai Berjalan Agustus 2025

Sabtu, 12 Jul 2025 - 00:10 WIB

BISNIS

Petrokimia Gresik Tumbuh di Usia 53 Tahun

Jumat, 11 Jul 2025 - 23:25 WIB

Kabupaten Gresik meluncurkan program Desa Migran EMAS

Keluarga

Gresik Luncurkan Desa Migran EMAS Pertama di Jatim

Jumat, 11 Jul 2025 - 16:54 WIB

Kriminal

Penemuan Mayat Membusuk di Bukit Desa Suci Gegerkan Warga

Kamis, 10 Jul 2025 - 23:02 WIB