Ini Alasan Pemasangan Spanduk Provakatif Sampah

- Editorial Team

Jumat, 11 Agustus 2017 - 13:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Kabargresik.com – Berbagai macam cara untuk memperingatkan warga yang membuang sampah sembarangan salah satunya melalui spanduk dengan tulisan ancaman, Spanduk berwarna merah dengan simbol tengkorak tersebut, sengaja dipasang Warga Sukomulyo kecamatan Manyar. 

Spanduk berukuran satu meter tersebut berada di Jalan KH. Syafii Sukomulyo. Kecamatan Manyar. 

Mereka resah dengan perilaku masyarakat yang secara sengaja menggunakan bahu jalan sebagai tempat pembuangan sampah sementara, alhasil mengeluarkan bau yang tidak sedap. 

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti diungkapkan Eko Nurul Asidiq (28) warga sekitar, mengungkapkan tindakan tersebut memang tidak patut dilestarikan. Apalagi bahaya sampah seringkali menimbulkan penyakit bagi lingkungan. 

Baca Juga :  Bencana Ekologis Beruntun Pendirian Pabrik Semen Diminta Dihentikan

“Mestinya pemerintah Gresik, harus menindak. Paling tidak memperbanyak TPS di setiap desa, sehingga ada penampungan sampah,” katanya. Jumat (11/08)

Dia menilai, adanya tempat sampah liar salah satunya disebabkan sedikitnya TPS yang dimiliki pemerintah daerah. Akibatnya masyarakat merasa bingung untuk membuang sampah. 

Diketahui TPS yang dimiliki pemerintah Gresik saat ini hanya berjumlah 5. Diantaranya seperti di Driyorejo, Betoyo, Peganden, Wringinanom dan pasar kota.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik Sumarno mengakui 5 TPS yang menyebar di wilayah Gresik kurang mengakomodir seluruh sampah di wilayah Gresik. Kedepan pihaknya akan meminta tambahan supaya TPS tersebut diperbanyak lagi.

Baca Juga :  Kurang Kesadaran Sampah Dibuang Ke Kali

“tahun depan akan kita tambah lagi TPS di Kawasan Sidayu” Katanya beberapa waktu yang lalu. 

Selain itu, Sumarno juga mengingatkan supaya prilaku membuang sampah sembaranag tidak menjadi tradisi. Hal yang paling bisa dilakukan sambung Sumarno, yakni pembelajaran sejak dini. Seperti di lingkungan sekolah yang sudah menerapkan Pendidikan Lingkungan Hidup. 

“Ini terbukti pada anak saya, karena di sekolahnya tidak boleh membuang sampah, kalau di rumah dia sangat takut untuk membuang sampah,” jelasnya beberapa waktu yang lalu. (Akmal)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Banjir Menganti Meluas, Ratusan Rumah Terendam
Banjir Menganti Genangi 99 Rumah Usai Hujan Deras
101 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung Melirang
Puting Beliung Terjang Melirang, 62 Rumah Rusak
Kali Cermen Meluap, Tiga Kecamatan di Gresik Terendam
Sampah Kasur di Saluran Air, DPRD Desak Sanksi Tegas
Dua Tanggul Anak Kali Lamong Jebol di Benjeng
Banjir Rendam Deliksumber Akibat Luapan Kali Kedungpring
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 19 November 2025 - 22:34 WIB

Banjir Menganti Meluas, Ratusan Rumah Terendam

Selasa, 18 November 2025 - 18:28 WIB

Banjir Menganti Genangi 99 Rumah Usai Hujan Deras

Senin, 17 November 2025 - 14:53 WIB

101 Rumah Rusak Diterjang Puting Beliung Melirang

Sabtu, 15 November 2025 - 23:42 WIB

Puting Beliung Terjang Melirang, 62 Rumah Rusak

Kamis, 13 November 2025 - 18:32 WIB

Kali Cermen Meluap, Tiga Kecamatan di Gresik Terendam

Berita Terbaru

DCKPKP Gresik memaparkan capaian pembangunan 2025, mulai revitalisasi RTLH, reservoir air bersih, hingga proyek strategis Bawean.

PEMERINTAHAN

DCKPKP Gresik Paparkan Capaian Pembangunan Sepanjang 2025

Rabu, 3 Des 2025 - 12:20 WIB

Sekolah Rakyat Gresik melaksanakan assessment semester ganjil dengan fokus kesehatan, gizi, dan pembelajaran dasar bagi siswa desil 1 dan 2.

PENDIDIKAN

Assessment Semester Ganjil Sekolah Rakyat Gresik Dimulai

Rabu, 3 Des 2025 - 11:44 WIB