Kejari Geledah Kantor Dinas Pendidikan

- Editorial Team

Rabu, 11 Maret 2015 - 20:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kabargresik__ Tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) menggeledah kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Gresik melengkapi data dugaan korupsi Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Rp1,8 miliar. Pasalnya, ada tersangka baru selain Elly Sundari, 37.

Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB. Tim yang dipimpin Kasi Pidsus Wahyudiono menggunakan jaket hitam bertuliskan Tim Pemberantas Korupsi. Tampak juga dalam tim Kasi Intelejen Sigit Santoso dan Kasi Datun Pujiarto beserta tim penyidik program Bansos TIK e-Learning.

Sesampainya di kantor Dindik, Jalan Arief Rahman Hakim, tim langsung dibagi dua. Tim yang dipimpin Kasi Pidsus Wahyudiono melakukan penggeledahan ruang Bagian Pendidikan Dasar (Dikdas) dan ditemani  Kasi Dikdas Nur Iman Syoleh. Satu tim dipimpin Erwin Indrapraja melakukan penggeledahan di ruang Bagian Umum dan Kepegawaian ditemani Sekretaris Adik Mulyo.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tampak satu  persatu staf kedua bagian tersebut ditanya penyidik terkait pengadaan TIK yang seharusnya swakelola tersebut. Bila ada data yang berkaitan program TIK, penyidik langsung melakukan penyitaan. Termasuk diantaranya buku daftar hadir dan agenda dari dua ruangan tersebut. Pemeriksaan berlangsung sekitar 1,5 jam lebih.

Baca Juga :  Pekerja Kontrak Petro Tuntut Kenaikan Upah

“Semua dokumen yang dapat memperkuat fakta, akan kami sita. Karena memang kami memerlukan data penguat,” ujar Sigit Santoso di sela-sela pengeledahan.

Tidak cukup di ruang dua bagian terse but, Wahyudiono dibantu Dino Kriesmiardi dan Erwin Indrapraja mendatangi ruang Kepala Dindik. Terlihat dari luar ruangan, ketiganya melakukan pemeriksaan satu unit komputer yang mengimput kegiatan dinas. Sekitar 30 menit kemudian, terlihat Plt Dindik Gresik M Nadlif keluar  dari kantor Dindik. Tidak sepatah kata pun keluar dari Nadlif.

Sekitar pukul 14.30 WIB tim penyidik yang dipimpin Wahyudiono keluar dari ruang Kepala Dindik dengan membawa beberapa berkas. Diantara yang terlihat adalah tiga buku agenda kegiatan dan sekitar empat map berisi surat-menyurat yang diduga berkaitan dengan program TIK untuk 34 sekolah dasar (SD) se-Kabupaten Gresik.

Kepada wartawan, Wahyudiono mengatakan, penggeledahan yang dilakukan tim untuk melengkapi dan memperkuat data dugaan korupsi program TIK pada Juli 2014. Sebab, pihaknya masih memerlukan data terkait kegiatan yang dia duga melibatkan beberapa pejabat di lingkungan Dindik, khususnya Bagian Pendidikan Dasar.

Baca Juga :  How to activate Windows 8's File History feature

“Kami menyita data yang sekiranya dapat kami gunakan untuk memperkuat dugaan korupsi TIK yang sekarang sedang kami tangani,” katanya.

Terkait dugaan kemungkinan tersangka baru dari pejabat Dindik Gresik, Wahyudiono tidak mengelak. Bahkan, bagian dari penggeledahan yang dilakukan tim di kantor Dindik Gresik untuk mengumpulkan data atas dugaan keterlibatan oknum dinas.

“Kemungkinan memang ada tersangka baru. Tapi kami masih mendalami apa ada kemungkinan keterlibatan oknum Dindik Gresik. Masih kami dalami,” tukasnya.

Sayangnya Plt Kadindik M Nadlif maupun Sekretaris Adik Mulyo tidak dapat dikonfirmasi. Bahkan, Adik Mulyo yang mantan Kepala SMA Negeri 1 Manyar yang terlihat berada di ruangan Kepala Dindik menolak untuk dikonfirmasi. “Bapak tidak mau diwawancarai,” ujar Leni, staf Sekretaris Dindik Gresik.

Sekadar informasi, Kejari berhasil mengungkap dugaan korupsi program Bansos TIK e-Learning senilai Rp1,8 miliar. Program 2014 itu diperuntukkan 34 sekolah dasar dengan masing-masing mnendapat Rp54 juta. Dana itu dipakai membeli 4 laptop, 2 layar proyektor, 2 LCD, 3 mobil wifi, dan 4 speaker aktif. Meski swakelola, namun ternyata diadakan melalui rekanan empat bendera. (Tik)

Editor: sutikhon

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Remaja Jatuh ke Sumur 35 Meter di Pongangan
Khitan Gratis Petrokimia Gresik, 105 Anak Ikuti Program Sosial HUT ke-53
Bupati Gresik: Gresik Jadi Tujuan Investasi Dunia, Mahasiswa Harus Adaptif
Disperpusip Gresik Hadirkan Program Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak
75 Siswa Siap Ikuti Sekolah Rakyat Gratis di Gresik
DLH Gresik Benahi Alun-Alun, Besi Pagar Ditemukan Hilang
Pendaftaran Tahap 1 SPMB SMP Gresik 2025 Serap Antusias Wali Murid
Siswa SMK Cerme Buka Servis Gratis Bantu Motor Mogok Akibat Banjir
Berita ini 1 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 15:56 WIB

Khitan Gratis Petrokimia Gresik, 105 Anak Ikuti Program Sosial HUT ke-53

Rabu, 25 Juni 2025 - 17:42 WIB

Bupati Gresik: Gresik Jadi Tujuan Investasi Dunia, Mahasiswa Harus Adaptif

Senin, 23 Juni 2025 - 17:57 WIB

Disperpusip Gresik Hadirkan Program Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak

Jumat, 20 Juni 2025 - 18:07 WIB

75 Siswa Siap Ikuti Sekolah Rakyat Gratis di Gresik

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:29 WIB

DLH Gresik Benahi Alun-Alun, Besi Pagar Ditemukan Hilang

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

AI dalam Pusaran Peradaban dan Perspektif Ilahi

Minggu, 29 Jun 2025 - 11:42 WIB

Muhammadiyah Gresik

SD Muwri Gresik Gelar Raker 2025, Teguhkan Komitmen Pendidikan Berkarakter

Minggu, 29 Jun 2025 - 02:41 WIB

Olahraga

Wushu dan Triathlon Tambah Medali untuk Gresik

Minggu, 29 Jun 2025 - 02:32 WIB

BISNIS

Petronite Fest 2025 Angkat UMKM dan Gairahkan Ekonomi Gresik

Minggu, 29 Jun 2025 - 00:25 WIB

Muhammadiyah Gresik

SD Muwri Gresik Mantapkan Mutu Pendidikan Lewat Raker 2025

Sabtu, 28 Jun 2025 - 17:40 WIB