Kabargresik_ Gresik sejuta warung kopi atau ngopi budaya khas arek Gresik, kalimat-kalimat tersebut sering kita dengar. Iya, karena salah satu keunikan kota kita adalah budaya atau kebiasaan masyarakatnya yang gemar nongkrong di warung kopi.
Tah heran, bisnis warung kopi atau kafe menjamur dikota pudak ini, karena warung kopi seakan menjadi tempat nongkrong favorit semua kalangan baik pria maupun wanita ditengah minimnya ruang publik di kota Gresik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini menjadi peluang bisnis yang menarik, seperti anak muda asal Boboh Menganti Azzam Bachtiar Hilmy dengan Kedai mini 95. Dia melihat kebutuhan tempat nongkrong yang nyaman dan tematik akan menarik banyak pengunjung terutama anak muda.
Bentuk kafe yang nyaman, tematik, dan ber-WiFi menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Kedai yang terletak di sebelah selatan pertigaan Desa Boboh, Kecamatan Menganti ini menjadi jujugan yang pas untuk pecinta kopi di wilayah Gresik selatan. Meski berkonsep kafe, tapi harga makanan dan minuman yang dijual tidak akan menguras kantong. “Di sini enak, harganya kayak di warung kopi. Tergolong murah kalau dibandingkan kafe,” kata M Fadli salah satu pengunjung.
Nama-nama makanan yang dijual di sini juga tak kalah unik. Mirip nama orang pada jaman dulu. Ada Mbok Pini alias Pisang Keju Mini, ada juga Mbak Tukini alias Tahu Krispi Mini, kemudian Lek Kemi atau Kentang Goreng Mini, dan lain-lain.
“Saya ingin Kedai ini bisa dikunjugi banyak orang, khusunya anak muda. Makanya harganya memang dibuat murah dan tempatnya dibentuk sesantai mungkin,” terang M. Azzam Bakhtiar Hilmy, Pemilik Kedai Mini 95.
Tidak salah, dari semua jenis makanan dan minuman yang dijual harga paling mahal di banderol Rp 6000. Untuk menikmati kopi hitam, pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 3000. saja. Kedai Mini 95 juga menyediakan fasilitas WiFi dan buku-buku bacaan. “Biar anak sekolah bisa menggunakan internet untuk mengerjakan tugas sambil ngopi,” imbuh Azzam.
Agar lebih menarik, dinding-dinding di Kedai Mini 95 ini juga dihias dengan bermacam tulisan. Seperti “Saatnya realisasi tidak hanya imajinasi” atau “Karena 100 adalah angka sempurna dan tidak ada yang sempurna di dunia ini”.jelas Azzam.
Azzam mengaku, dirinya akan terus menambah fasilitas untuk kenyamanan kafe. “Kedai ini kan masih buka sekitar satu bulan, karena itu kami masih melihat apa yang masih kurang. Termasuk makanan dan minuman,” tutupnya. (Ghofar/k1)