Gresik — Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin, Suci, Manyar, berlangsung berbeda. Tak hanya doa dan kirab santri, lembaga filantropi pesantren, Markaz Bayt Al-Musa’adah (MBM), menggelar pengobatan gratis dan khitan massal untuk 700 warga sekitar.
Bertempat di gedung Daarun Nadwa Rusyaifah, kegiatan sosial ini menyedot perhatian warga. Sejak pagi, antrean warga terlihat di meja pendaftaran. Mereka datang untuk berobat, mengikuti bekam, hingga ruqyah syar’iyyah.
Sekretaris MBM, Frendis Syani Amrullah, menyebut kegiatan ini menjadi bentuk nyata kepedulian pesantren terhadap masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mengingat jumlah sasaran yang besar, kami melibatkan banyak tenaga medis dari klinik pesantren, dokter spesialis RSUD Ibnu Sina, serta para alumni yang berprofesi di bidang kesehatan. Kegiatan ini juga merupakan arahan langsung dari pengasuh pesantren, Romo Kyai Masbuhin Faqih,” ujarnya.
MBM dikenal sebagai lembaga sosial pesantren yang menghimpun infaq dan sedekah keluarga besar Mambaus Sholihin—mulai dari guru, alumni, hingga simpatisan. Dana yang terkumpul digunakan untuk membantu biaya pendidikan santri kurang mampu, menyantuni yatim piatu, serta mendukung janda-janda dari kalangan alumni dan masyarakat sekitar. Kini, lembaga ini tengah mengembangkan Rumah Sakit Bayt Musa’adah yang masih dalam tahap pembangunan.
Ketua MBM, M. Rizal, mengatakan bahwa kegiatan sosial seperti ini sudah menjadi agenda rutin.
“Bakti sosial ini bukan yang pertama. Sebelumnya kami juga menggelar kegiatan serupa di Desa Sumengko, Duduksampeyan. Alhamdulillah, manfaatnya benar-benar dirasakan warga,” tutur Rizal.
Dalam kegiatan kali ini, layanan medis yang disediakan tak sekadar pemeriksaan umum. Panitia membuka meja konsultasi dengan dokter spesialis, Bahkan disiapkan pula bed perawatan untuk pasien yang membutuhkan penanganan lanjutan.
Agar kegiatan berjalan tertib, panitia membagi peserta dalam tiga gelombang kedatangan. Dari pantauan di lokasi, suasana penuh keakraban terlihat antara santri, tenaga medis, dan warga. Semua larut dalam semangat berbagi di Hari Santri Nasional 2025.
Editor : Akhmad Sutikhon