Gresik, kabargresik.com – Proyek rehabilitasi ruang kelas di UPT SDN 325 Gresik (SDN Balikterus 1 Sangkapura), Pulau Bawean, belum juga rampung meski sudah melewati tenggat waktu. Akibatnya, sejumlah siswa terpaksa belajar di luar ruang kelas menggunakan tenda dan sebagian di perpustakaan sekolah.
Pantauan di lokasi, pekerjaan perbaikan masih mangkrak. Selama tiga hari terakhir tidak ada aktivitas pekerja di area proyek. Material bangunan tampak belum dipasang, lantai belum berkeramik, dan dinding masih belum diselesaikan dengan rapi.
Proyek dengan nilai kontrak Rp363 juta dari APBD 2025 ini dikerjakan oleh CV Prima Engineering dengan masa kerja 90 hari sejak pertengahan Mei lalu. Seharusnya, proyek rehabilitasi ruang kelas IV, V, VI, dan ruang kantor sudah selesai pada Agustus, namun hingga pertengahan Oktober belum tuntas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala UPT SDN 325 Gresik, Ahmad Arabi, membenarkan adanya keterlambatan pekerjaan oleh pihak kontraktor.
“Katanya ada kendala transportasi kapal untuk pengiriman material bangunan,” ujarnya, Jumat (17/10).
Ia menambahkan, pihak sekolah sudah melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Pendidikan Gresik dan pihak pelaksana proyek.
“Dinas sudah memberikan teguran kepada pemborong, dan mereka berjanji dalam dua minggu ke depan bisa menyelesaikan pekerjaan,” ungkapnya.
Menurutnya, pekerjaan yang belum dilakukan mencakup pemasangan keramik dan plafon. “Tidak ada tambahan bangunan, hanya tiga ruang kelas dan satu kantor,” bebernya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Gresik, Herawan Eka Kusuma, memastikan pihak kontraktor sudah dijatuhi denda karena melewati batas waktu pengerjaan.
“Kalau nanti tetap tidak selesai, kami akan putus kontrak dan blacklist perusahaannya,” tegasnya.
Proyek sekolah di Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura ini diketahui dimenangkan oleh CV Prima Engineering asal Desa Samirplapan, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.
Editor : Akhmad Sutikhon