Gresik, kabargresik.com – Wabah muntaber dalam sebulan terakhir melanda Pulau Bawean dan menjadi perhatian masyarakat. Berdasarkan data dari Puskesmas Sangkapura, tercatat 17 kasus muntaber, sebagian besar menyerang anak-anak. Dua pasien di antaranya harus menjalani perawatan inap.
Kepala Puskesmas Sangkapura, Sakinatul Mu’minah, membenarkan bahwa pihaknya mencatat adanya peningkatan signifikan kasus muntaber di wilayahnya.
“Sebulan terakhir ini terjadi 17 kasus muntaber yang mayoritas anak-anak, dua pasien dirawat inap. Jumlah ini belum termasuk yang dirawat di rumah sakit maupun puskesmas lain di Bawean,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menambahkan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dan melakukan sosialisasi pencegahan di masyarakat.
“Kami sudah melaporkan ke Dinas Kesehatan dan mengambil sampel air di depo air minum untuk diperiksa. Penyebab muntaber bisa kompleks, mulai dari virus hingga bakteri,” jelasnya.
Sakinatul menjelaskan, tanda-tanda muntaber dapat dikenali dari buang air besar yang cair disertai muntah dalam satu hari. Jika kondisi ini terjadi lebih dari tiga kali, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke pusat kesehatan terdekat.
“Anak-anak lebih rentan karena mudah dehidrasi. Kami siap memberikan penanganan cairan tambahan agar kondisi tidak memburuk,” katanya.
Untuk mencegah penularan, masyarakat diimbau menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti tidak membeli makanan sembarangan, memasak air hingga matang, dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Penularan bisa lewat feses yang dibawa lalat lalu hinggap di makanan. Karena itu, penting menjaga kebersihan makanan dan air minum,” terangnya.
Sakinatul juga meminta masyarakat tidak panik menghadapi peningkatan kasus muntaber di Bawean.
“Masyarakat tidak perlu panik. Cukup jaga kebersihan, konsumsi makanan sehat, dan minum vitamin. Bila merasa sakit, segera ke puskesmas agar bisa ditangani dengan benar,” pungkasnya.
Editor : Nobel Danial Muhammad