Warga Jogodalu Protes Aksi Pernikahan Manusia Dengan Kambing Polisi Periksa 18 Saksi

- Editorial Team

Senin, 13 Juni 2022 - 22:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Warga desa jogodalu kecamatan benjeng Gresik melakukan aksi unjuk rasa di depan padepokan yang digunakan untuk perkawinan antara manusia dengan kambing beberapa waktu lalu.

Warga desa jogodalu kecamatan benjeng Gresik melakukan aksi unjuk rasa di depan padepokan yang digunakan untuk perkawinan antara manusia dengan kambing beberapa waktu lalu.

Masyarakat Desa Jogodalu, Benjeng, Gresik unjukrasa. Mereka yang tergabung dalam Aliansi Warga Desa Jogodalu  menggelar demonstrasi di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, yang digunakan  Tempat  prosesi nyeleneh manusia menikah dengan seekor kambing, Senin( 13/ 6/ 2022).

 

Masyarakat yang marah, menekan supaya segala kegiatan di pesanggrahan dihentikan. Tidak cuma itu, sebagai wujud keluhan serta aksi menentang, mereka juga menggelar istighosah bersama  di depan gerbang masuk pesanggrahan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Koordinator Lapangan( Korlap) Aksi Amirullah berkata, aksi unjuk rasa masyarakat Desa Jogodalu itu untuk mengecam aksi anggota DPRD Gresik, Nur Hudi Didin Arianto bersama rekannya yang menggelar perkawinan manusia dengan kambing yang  tidak bermartabat tersebut. Oleh karenanya, politisi NasDem itu dimohon membuat permintaan maaf kepada masyarakat secara langsung dan terbuka, karena sudah mencoreng nama baik Desa Jogodalu.

 

” Kami memohon Pak Nurhudi memohon maaf kepada masyarakat secara langsung,” ucapnya.

 

Dalam aksinya, ratusan pendemo yang terdiri dari bermacam golongan, dari tua sampai bocah itu nampak geram. Mereka melaksanakan aksi jalan kaki dari Kantor Desa Jogodalu menuju pesanggrahan.

Baca Juga :  Posko GKB Nihil Kenalpot Brong

 

Masyarakat memasang spanduk berisi penolakan terhadap ritual perkawinan kambing serta manusia yang dinilai melecehkan agama Islam serta martabat manusia sembari melantunkan doa serta istigfar.

 

” Yang awal kami menekan permintaan maaf secara terbuka serta itikad baik kepada masyarakat Desa Jogodalu. Karena kami merupakan yang sangat dirugikan, tercoreng. Kedua, supaya dicoba penutupan serta pembersihan segala kegiatan pesanggrahan sebab memunculkan keresahan warga,” kata Amirullah berapi- api, Senin( 13/ 6).

 

Diberitakann lebih dahulu, Pesanggrahan Keramat Ki Ageng  dalam keadaan tutup.

 

Tidak terdapat satupun pengurus padepokan yang menemui ratusan masyarakat tersebut. Nur Hudi sebagai owner pesanggrahan nampak lagi mendatangi rapat paripurna DPRD Gresik.

 

Kecewa tidak ada yang menemui, masyarakat mengecam hendak melaksanakan aksi lebih besar bila tidak terdapat permohonan maaf secara terbuka dalam waktu 2×24 jam.

 

Kepala Desa Jogodalu Juwaiminingsih, menyebut aksi penolakanmuncul semenjak video perkawinan nyeleneh itu viral di media sosial.

 

” Masyarakat disini kan terkategori agamis, terlebih yang Nahdliyin. Sehingga keluhan ini timbul, normal saja. Semenjak viral itu telah saya komunikasikan supaya bila melaksanakan aksi secara damai,” tuturnya.

Baca Juga :  Panwaskab Rekomendasikan Copot APK Ke KPU

 

Dia menegaskan kalau penunggu Pesanggrahan Keramat Ki Ageng bukan masyarakat Jogodalu. Melainkan masyarakat pendatang daru luar desa. Perihal ini pula yang terus menjadi pemicu amarah masyarakat.

 

” Aku sesungguhnya tidak mengetahui kegiatan di dalam pesanggrahan itu. Hanya jika pekan gitu terdapat rame- rame. Baru tahunya sehabis terdapat peristiwa ini. Wes, aku berharap ini yang terakhir,” tutup Juwaiminingsih.

Polisi Lakukan Penyidikan

Sementara itu, Kapolres Gresik Pastikan Kasus Penistaan Agama Pernikahan Manusia dengan Domba Tahap Penyelidikan

Gresik – Kasus penodaan agama pria menikah dengan domba di Pesanggrahan Keramat Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng terus berlanjut. Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Aziz memastikan penanganan kasus tersebut tahap penyelidikan.

Alumnus Akpol 2002 ini menyampaikan perkembangan terbaru kasus penodaan agama kepada awak media di halaman Mapolres Gresik, Senin (13-06-2022).

“Kami menindaklanjuti laporan, profesional sesuai SOP, masyarakat Gresik jangan panik, kita laksanakan sesuai prosedur hukum. Secepatnya kami lakukan penanganan tindakan hukum, ada 18 orang saksi yang kami periksa saat ini,” tegasnya.

(hen)

Follow WhatsApp Channel www.kabargresik.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Siswa SMK Cerme Buka Servis Gratis Bantu Motor Mogok Akibat Banjir
Petugas Dishub Gresik Terseret Arus Banjir di Ngablak
Sekdaprov Adhi Karyono Tinjau Banjir Kali Lamong di Benjeng Gresik
Sepasang Kekasih Curanmor di Panceng Ditangkap Polisi
Banjir Kali Lamong Kembali Rendam Ratusan Rumah di Gresik Selatan
Pencarian Bocah Hilang di Bengawan Solo Dihentikan Setelah 7 Hari
Tabrak Lari di Betoyoguci Gresik, Pemotor Tewas di Tempat
Penumpang KM Labobar Hilang di Laut Gresik, Pencarian Masuki Hari Kedua
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 Juni 2025 - 17:00 WIB

Petugas Dishub Gresik Terseret Arus Banjir di Ngablak

Selasa, 10 Juni 2025 - 21:32 WIB

Sekdaprov Adhi Karyono Tinjau Banjir Kali Lamong di Benjeng Gresik

Selasa, 10 Juni 2025 - 14:59 WIB

Sepasang Kekasih Curanmor di Panceng Ditangkap Polisi

Senin, 9 Juni 2025 - 15:46 WIB

Banjir Kali Lamong Kembali Rendam Ratusan Rumah di Gresik Selatan

Senin, 9 Juni 2025 - 15:22 WIB

Pencarian Bocah Hilang di Bengawan Solo Dihentikan Setelah 7 Hari

Berita Terbaru

Muhammadiyah Gresik

Kontingen KKG PAI Wringinanom Siap Berjuang di Pentas PAI Gresik 2025

Sabtu, 14 Jun 2025 - 20:02 WIB